Kesatuan Adat Banten Kidul merupakan bagian dari Masyarakat Adat Sunda yang hingga saat ini masih konsisten dengan ritual ngalalakon. Ngalalakon merupakan proses memindahkan permukiman sebagai pusat adat dari suatu kawasan ke kawasan lain. Kasepuhan Gelaralam merupakan tujuan perjalanan ngalalakon yang ke-20, sejak permukiman pertama terbentuk pada tahun 1368. Beberapa elemen yang telah ada di pusat adat lama (tari kolot) turut dipindahkan ke pusat adat baru (kasepuhan). Elemen lain dihadirkan dalam tatanan baru sebagai bentuk penyesuaian dengan lingkungan baru mereka. Ngalalakon tentu akan mempengaruhi perubahan pola permukiman pusat adat dari kasepuhan lama ke kasepuhan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi perubahan fisik dan non fisik arsitektur Kesatuan Adat Banten Kidul yang mengiringi perpindahan permukiman tersebut. Pola-pola erubahan dikaji lewat pengamatan terhadap atribut budaya pada permukiman Ciptagelar dan Gelaralam. Kasus ini dilandasi oleh fakta bahwa masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar melaksanakan perpindahan permukimannya pada awal tahun 2022 setelah perpindahan terakhir dilaksanakan pada awal tahun 2001 lalu. Peristiwa ini masih akan terus berlangsung sebagaimana yang akan diarahkan melalui wangsit dari leluhur.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dicapai melalui proses eksploratif dengan membaca aspek-aspek arsitektur melalui atribut budaya Ciptagelar dan Gelaralam. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami dinamika arsitektur melalui pola-pola dan perubahan aspek fisik dan non fisik permukiman yang masuk ke dalam kategori Fixed Features Element, Semi-Fixed Features Element dan Non-Fixed Features Element. Pola-pola dan perubahan dipahami melalui proses perpindahan pusat adat dari Ciptagelar menuju Gelaralam. Penelitian ini dicapai dengan paradigma induktif-naturalistik melalui pendekatan Etnografi. Outcame dari penelitian ini adalah menyumbang pengetahuan baru terkait dinamika arsitektur vernakular dan pemahaman terkait indikasi-indikasi suatu konteks arsitektur mengalami dinamika. Hasil akhir dari penelitian ini memunculkan alat baca operasionalisasi pengambilan data aspek- aspek arsitektur vernakular, setra alat-alat untuk menganalisis dan mengidentifikasi dinamika arsitektur yang dapat diterapkan pada penelitian-penelitian terkait dinamika arsitektur secara general.