digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riska Yuni Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Alur pelayaran merupakan perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayan lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari. Terminal Multipurpose Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pelabuhan hub ekspor kargo yang berasal dari kawasan industri di Kuala Tanjung dan sekitarnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan pengerukan alur pelayaran agar dan kolam putar. Kapal kontainer Madrid MAERSK dengan kapasitas 206,000 DWT digunakan sebagai kapal rencana dalam desain alur pelayaran dan kolam putar. Desain layout alur pelayaran sepanjang 6.7 kilometer dan kedalaman 20 meter LWS sedangkan kolam putar memiliki diameter 800 meter berdasarkan acuan Technical Standard and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan 2020 dan British Standard 6349-5:1991. Layout alur pelayaran dan kolam putar sesuai desain kemudian dibuat 67 cross-section dengan jarak antar potongan 100 meter yang digambarkan dengan perangkat lunak AutoCAD. Volume pengerukan alur pelayaran dan kolam putar dihitung dengan metode cross-section dan diperoleh total volume pengerukan 3,686,373 m3. Material tersebut akan dikeruk menggunakan kapal keruk tipe TSHD (Trailing Suction Hopper Dredger) Darya Kanchan sejumlah dua unit dengan produktivitas nyata sebesar 806.65 m3/jam sebanyak dua unit dan durasi pekerjaan 147 hari kerja. Besar biaya yang diperlukan pekerjaan pengerukan alur pelayaran dan kolam putar dihitung berdasarkan Bray, Bates, dan Land (1996) dalam buku Dredging: A Handbook for Engineer dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 78 Tahun 2014. Estimasi total biaya yang diperlukan untuk pekerjaan pengerukan yaitu Rp522,113,950,921 atau dengan harga satuan Rp141,633 /m3 volume keruk.