digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penerapan teori dynamic capabilities (DC) dalam studi transformasi digital (DT) menjadi fokus utama penelitian saat ini karena inisiatif DT sebagai langkah strategis yang kompleks memerlukan berbagai kapabilitas perusahaan yang memadai dan terstruktur, dalam rangka meningkatkan kinerja. Salah satu tantangan penelitian mengenai DC dalam DT adalah merumuskan berbagai kapabilitas yang diperlukan oleh organisasi dengan mempertimbangkan aspek teknologi, organisasi, dan lingkungan (kerangka TOE). Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa DT sebagai inisiatif berbasis socio-technical yang tidak hanya menekankan aspek teknologi tetapi juga perlu terintegrasi dengan aspek lainnya. Berdasarkan studi literatur terhadap penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa konsentrasi studi untuk mengintegrasikan DC dan kerangka TOE masih terbatas, sehingga hal ini menciptakan peluang untuk melakukan riset dalam rangka memberikan kontribusi pada pengembangan kapabilitas perusahaan dalam mengelola DT agar berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk memberikan berbagai pandangan tentang integrasi DC dan TOE dalam merumuskan kapabilitas dinamis untuk transformasi digital, khsusunya di industry perbankan Indonesia. Dimana saat ini perbankan Indonesia sedang melakukan proses DT sesuai dengan kebutuhan Masyarakat dan dorongan regulasi. Studi ini mengadopsi metode campuran explanatory sequential, dimulai dengan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi kapabilitas dinamis berbasis TOE untuk implementasi DT. Dari studi literatur, riset ini mengidentifkasi enam kapabilitas perusahaan yang diperlukan untuk melakukan transformasi digital, mencakup kapabilitas teknologi (mewakili aspek teknologi), kapabilitas strategi, organisasi, dan inovasi (bagian dari dimensi organisasional), serta kapabilitas ekosistem dan tata kelola risiko-pengelolaankepatuhan (GRC) (representasi dari dimensi lingkungan). Dari hasil studi kuantiatif, selanjutnya riset ini melakukan studi kuantitatif untuk menguji keenmal kapabilitas tersebut melalui survei terhadap 325 responden dari 53 bank di Indonesia dan dianalisi menggunakan structured equation modeling (SEM). Selanjutnya studi kualitatif dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 18 profesional perbankan untuk mengeksplorasi hal-hal yang perlu didetailkan dari studi kuantitatif. Dari hasil integrasi studi kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini mengusulkan model kapabilitas dinamis transformasi digital berbasis kerangka TOE yang terdiri dari lima komponen: pengelolaan tantangan dan pendorong DC untuk DT, aktivitas rutinitas yang diperlukan oleh kapabilitas teknologi, strategi, organisasi, inovasi, ekosistem, dan GRC. Dimana aktivitas rutin ini dipetakan dengan aktivitas utama DC (sensing, seizing, transforming). Komponen lainnya dalam model ini adalah perumusan peran DT dan tema kinerja bank yang diraih melalui DT. Riset ini memberikan kontribusi teoretis pada pengembangan kapabilitas untuk transformasi digital berbasis TOE dengan merumuskan tema kapabilitas berdasarkan dimensi kerangka TOE dan mengaitkannya dengan aktivitas utama DC yang didasarkan pada pengelolaan tantangan dan pendorong DC untuk DT. Dari perspektif manajerial, model ini memberikan panduan kepada perbankan Indonesia untuk mengelola kapabilitas perusahaan dalam mengelola DT untuk meningkatkan kinerja dengan memperhatikan tantangan dan pendorong yang dapat mempengaruhi kesuksesan transformasi digital. Selain itu, studi ini juga memiliki implikasi pada berbagai regulasi Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) terkait dengan implementasi transformasi digital di perbankan Indonesia. Untuk penelitian mendatang, model ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan model pengukuran tingkat kematangan kapabilitas dinamis perusahaan dalam mengelola transformasi digital.