digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Curcumin carbon dots (Cur-CDs) merupakan kandidat agen teranostik potensial karena menggabungkan sifat antikanker dari kurkumin dengan karakteristik fotoluminesensi dari carbon dots (CDs). Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis Cur-CDs dengan emisi merah serta mengevaluasi potensi sitotoksik dan kemampuan bioimaging secara in vitro terhadap sel kanker melanoma B16F10. Sintesis dilakukan menggunakan metode hidrotermal dan solvotermal dengan variasi prekursor, doping, pelarut, dan suhu. Karakterisasi dilakukan menggunakan UV-Vis, spektrofluorometer, FTIR, TEM, dan Zeta Potential Analyzer. Uji bioaktivitas mencakup MTT assay untuk sitotoksisitas sel dan analisis uptake sel secara kualitatif menggunakan mikroskop fluoresensi EVOS serta kuantitatif menggunakan microplate reader. Hasil menunjukkan bahwa Cur-CA-W-CDs1 yang disintesis dari kurkumin, asam sitrat, dan doping urea pada suhu 160?°C selama 4 jam dalam pelarut air memiliki emisi merah pada 630 nm dengan rasio emisi terhadap eksitasi sebesar 0,865 dan ukuran partikel 3-8 nm. Uji sitotoksisitas menunjukkan bahwa Cur-CA-W-CDs-1 memiliki efek inhibisi terhadap viabilitas sel kanker dengan nilai IC50 sebesar 3,428 mg/mL, sementara CDs pembanding tidak menunjukkan toksisitas hingga konsentrasi 5 mg/mL. Uji bioimaging in vitro menunjukkan internalisasi dari Cur-CA-W-CDs-1 ke dalam sel dengan efisiensi internalisasi yang sebanding dengan CDs-P1 dan lebih tinggi dibandingkan CDs-P2. Hasil ini mengindikasikan bahwa konversi kurkumin menjadi bentuk Cur-CDs meningkatkan potensi antiproliferatifnya sekaligus menghasilkan karakteristik fluoresensi yang sesuai untuk aplikasi bioimaging, menjadikannya kandidat yang baik untuk aplikasi teranostik kanker.