digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Eti Sulandari
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Tekstur permukaan perkerasan aspal yang baik memiliki Skid Resistance yang tinggi sehingga memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Microtexture dan Macrotexture sebagai 2 parameter yang mendukung untuk meningkatkan Skid Resistance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Skid Resistance terhadap tekstur perkerasan (Microtexture dan Macrotexture) akibat pengaruh jumlah lintasan dan pengembangan model Wambold. Metodelogi pada penelitian ini dibagi atas 4 tahap yaitu tahap 1 kajian literatur dan pengujian dasar agregat serta aspal, tahap ke-2 pengujian kinerja campuran aspal dengan menggunakan 5 jenis agregat dan 3 jenis campuran aspal, tahap ke-3 uji Microtexture dan Macrotexture akibat jumlah lintasan sebanyak 15 benda uji, tahap ke-4 pengembangan model Wambold yang didukung oleh model prediksi Microtexture dan Macrotexture. Penelitian ini menggunakan agregat Diorit, Andesit-1, Andesit-2, Basalt-1 dan Basalt-2. Pengujian agregat dilakukan secara kimia (XRF) maupun mekanik (berat jenis, Abrasi, Impac, Crushing, Soundness dan PSV). Hampir semua agregat memiliki kandungan Silika (SiO2) dengan porsi yang besar dibandingkan dengan unsur kimia yang lainnya, tetapi kandungan Silika tinggi tidak menjamin bahwa agregat tersebut adalah yang terbaik. Pengujian mekanik yang berhubungan dengan ketahanan agregat terhadap pemolesan adalah PSV (Polished Stone Value) dimana masing-masing agregat mempunyai nilai PSV yang berbeda-beda, Diorit dengan Silika yang tinggi tetapi memiliki nilai PSV yang rendah karena tekstur agregat yang padat dan cenderung halus dan sebaliknya Andesit-2 memiliki Silika yang rendah diantara yang lainnya tetapi PSV tinggi. Jenis agregat yang berbeda juga mempengaruhi kinerja setiap campuran aspal, hal tersebut dapat dilihat perolehan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) pada setiap campuran aspal (AC-WC, SMA-Halus dan HRS-WC). Campuran aspal SMAHalus, AC-WC dan HRS-WC dengan menggunakan agregat Andesit-2 lebih banyak menggunakan kadar aspal karena penyerapan agregat yang tinggi dibandingkan jenis agregat yang lain. Pengujian Microtexture menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) menghasilkan nilai friction dengan satuan BPN, sedangkan pengujian Macrotexture dengan alat Sand Patch yang dinyatakan dengan kedalaman tekstur (MTD) dalam satuan mm. Hasil menunjukkan nilai kedalaman tekstur yang tinggi memiliki nilai friction yang juga tinggi. SMA-Halus mempunyai nilai Skid Resistance yang lebih baik dibandingkan dengan AC-WC dan HRS-WC, karena jenis campuran SMAHalus lebih banyak menggunakan agregat kasar sehingga tekstur permukaan perkerasan kasar dan sebaliknya tekstur HRS-WC yang cenderung halus dan memiliki Skid Rsistance yang kecil. Jumlah lintasan dengan menggunakan alat HWTD sebagai alat uji untuk melihat perubahan tekstur permukaan perkerasan yang dilakukan hingga 10.000 lintasan. Hasil menunjukkan bahwa semakin banyaknya jumlah lintasan maka nilai friction semakin kecil. Begitupun dengan nilai kedalaman tektstur (MTD), semakin bertambahnya jumlah lintasan maka nilai MTD semakin kecil karena tekstur permukaan perkerasan yang semakin halus. Hal tersebut berlaku untuk semua jenis agregat dan jenis campuran aspal. Dengan berdasarkan jumlah lintasan, jenis agregat dan jenis campuran, maka variabel yang mempengaruhi Micotexture (BPN), Macrotexture (MTD) dan Skid Resistance (SN) adalah N dan VMA. Adapun model prediksi Skid Number tersebut adalah: a. Diorit, Log SN = Log (74,721 – 10,835 Log N) + (0,00351 – 2,58 x 10-4 VMA) V b. Andesit-1, Log SN = Log (75,042– 11,289 Log N) + (0,00349 – 2,56 x 10-4 VMA) V c. Andesit-2, Log SN = Log (69,392 – 11,97 Log N) + (0,00287 x 2,21x10-4 VMA) V d. Basalt-1, Log SN = Log (80,234 – 12,431 Log N) + (0,00366 x 2,64x10-4 VMA) V e. Basalt-2, Log SN = Log (75,996 – 11,678 Log N) + (0,00339 x 2,52x10-4 VMA) V f. Gabungan Agregat Log SN = Log (75,996 – 11,678 Log N) + (0,00339 x 2,52x10-4 VMA) V Kesimpulan pada penelitian ini bahwa jenis agregat, jenis campuran aspal dan jumlah lintasan mempengaruhi Microtexture dan Macrotexture yang mendukung untuk meningkatkan Skid Resistance.