digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Annisa Zahara.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pemantauan kualitas udara merupakan komponen utama dalam upaya pengelolaan kualitas udara. Partikulat halus (PM2.5) menjadi perhatian di antara polutan udara karena efek destruktifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 diperlukan untuk mengetahui paparan jangka panjang berkaitan dengan dampak kronis dari PM2.5 dan untuk mengevaluasi kualitas udara di setiap kabupaten/kota melalui Indeks Kualitas Udara (IKU). Namun, berbagai kendala teknis maupun sumberdaya sering kali menyebabkan pemantauan tidak dapat memenuhi durasi pengukuran 24 jam untuk rata-rata harian dan selama satu tahun penuh untuk rata-rata tahunan. Kondisi tersebut berpotensi tidak merepresentasikan nilai rata-rata harian dan tahunan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik temporal konsentrasi PM2.5 serta mengembangkan model estimasi konsentrasi rata-rata harian dari durasi pemantauan kurang dari 24 jam dan rata-rata tahunan dari jumlah hari pemantauan yang terbatas. Prediksi dilakukan dengan mensimulasikan kondisi keterbatasan data konsentrasi PM2.5, mengembangkan faktor koreksi berdasarkan rasio konsentrasi dan mengukur tingkat kesalahan rata-rata nilai estimasi terhadap nilai aktual. Hasil validasi menunjukkan durasi minimum pengukuran rata-rata harian yang representatif adalah 16 jam dengan rasio konsentrasi 0.952 ± 0.0036 (MAE 3.39 µg/m3 ; MA 89.63%) dan jumlah hari mininum prediksi rata-rata tahunan adalah 24 hari (2 data harian dalam 1 bulan) dengan rasio konsentrasi 1.023 ± 0.070 (MAE 3.97 µg/m3 ; MA 88.59%). Prediksi membuktikan secara jelas, terjadi peningkatan nilai kesalahan pada jumlah hari yang semakin berkurang dalam perhitungan rata-rata tahunan.