digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tiara Jeni Rosadi
PUBLIC yana mulyana

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan pendekatan inovatif untuk teknik pemeliharaan yang mengoptimalkan efektivitas peralatan melalui perbaikan berkelanjutan yang melibatkan proses produk dan layanan. TPM meliputi Autonomous Maintenance (AM) dilakukan oleh operator mesin serta Planned Maintenance (PM) untuk mengurangi waktu henti yang tidak direncanakan. Tujuan TPM yang menggunakan AM dan PM adalah untuk mengetahui six big losses yang terdapat pada mesin produksi. Metode yang digunakan yaitu melakukan AM dan PM untuk meningkatkan nilai Overall equipment effectiveness (OEE) yang digunakan sebagai alat ukur dalam penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT ALB. Evaluasi mesin pengisi kapsul ini diukur melalui availability, performance rate dan rate of quality product serta menentukan komponenkomponen six big losses. Hasil sebelum dilakukannya TPM menunjukkan nilai OEE 53,16% pada bulan November dan Desember 2021. Data evaluasi menggunakan data produksi mesin pengisi kapsul, data pemeliharaan, dan wawancara langsung pada operator serta pejabat terkait. Hasil penelitian menunjukkan adanya tingkat non production time yang harus diperbaiki. Faktorfaktor yang mempengaruhi efektivitas mesin pengisi kapsul seperti breakdown (kerusakan peralatan) dan setup (penyetelan peralatan) mengakibatkan kinerja mesin turun, tingkat menganggur mesin tinggi serta produktivitas rendah. Namun setelah dilakukannya interfensi pada mesin selama 8 bulan yaitu Januari hingga September 2022 terjadi peningkatan OEE lebih dari 75 % serta penurunan presentase six big losses pada downtime losses dan speed losses. Sehingga nilai ratarata OEE selama bulan Oktober 2022 – Maret 2023 lebih dari 85 %. Nilai OEE yang tinggi merupakan kontribusi dari nilai rata-rata Performance Rate dan Availability selama bulan Oktober 2022 – Maret 2023 sebesar 93,51% dan 92,34%. Dengan adanya interfensi pendekatan TPM terutama dengan melakukan AM dan PM dapat meningkatkan OEE dari 68,01% menjadi 86,23% melebihi nilai standar.