digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Dani Badrazamani
PUBLIC Alice Diniarti

Proses produksi listrik pada pembangkit PT PLN (Persero) akan memberikan hasil yang optimal apabila didukung oleh pemantauan dan evaluasi kinerja pembangkit yang memadai dan terukur. Beberapa metode yang saat ini digunakan, yaitu North American Electric Reliability Corporation (NERC) Performance dan Overall Equipment Effectiveness (OEE) masih belum optimal karena pada pelaksanaannya masih dilakukan secara terpisah dan walaupun sudah ada Peraturan Direksi PLN tahun 2013 tentang OEE Pembangkit, ternyata ditemukan banyak perbedaan implementasinya di lingkungan PLN Group (PLN Regional Sumatera, PT Pembangkitan Jawa Bali, dan PT Indonesia Power). Dengan menggunakan standar event status NERC, maka akan didapatkan loss output OEE yang lebih detail, sehingga mampu memberikan rekomendasi perbaikan yang lebih tepat. Integrasi ini juga dapat menghasilkan secara langsung nilai NERC Performance yang menjadi KPI (Key Performance Indicator) unit pembangkit. Dengan demikian hal tersebut dapat mengurangi terjadinya rework, mengurangi potensi kesalahan input data, dan memastikan terciptanya integritas data. Oleh karena itu fokus penelitian ini adalah merancang model OEE Pembangkit dengan menggunakan standar Event Status, Equipment Cause Code, dan Failure Mode pada NERC. Dari pengolahan data menggunakan data operasional PLTU Tarahan #03 tahun 2018, aplikasi yang dibuat menghasilkan informasi berupa nilai OEE sebesar 52,97%, TEEP sebesar 40,88% beserta Pareto Loss Output (PLO) nya. Equivalent Availability Factor (EAF) without OMC = 53,46%, Equivalent Availability Factor (EAF) with OMC = 54,43%, Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) without OMC = 24,26%, Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) with OMC = 23,06%, Scheduled Outage Factor (SOF) = 28,55%, dan Gross Capacity Factor (CF) = 47,30%. Pengolahan data ini kemudian dibandingkan dengan metode OEE yang saat ini ada di PLN Group serta digunakan juga untuk mendapatkan hubungan antara nilai OEE dengan NERC Performance.