digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Muara Bojongsalawe saat ini menjadi titik masuk dan keluar untuk perahu nelayan dari tiga basis perahu nelayan: basis Bojongsalawe Parigi, Nusawiru, dan Batukaras Cijulang. Sekitar 593 perahu berlayar melalui rute ini setiap hari, dikelola oleh sekitar 800 nelayan aktif. Namun, muara ini mengalami pendangkalan, menyebabkan tantangan signifikan bagi sebagian besar nelayan yang berangkat dan kembali dari laut karena akses yang terbatas. Pada tahun 2006, Organisasi DAS Citanduy membangun dermaga sepanjang 420 meter di sisi kiri Muara Bojongsalawe menggunakan Rock Armor dan Tetrapods. Area estuari Bojongsalawe semakin mengalami abrasi yang semakin parah setiap tahunnya, mengancam keamanan bangunan pantai dan mengganggu aktivitas dan keamanan masyarakat. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun dua dermaga di Muara Bojongsalawe untuk mengatasi masalah sedimentasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pembangunan jetty terhadap sedimentasi yang terjadi di muara Bojongsalawe. Simulasi permodelan dilakukan dengan 2 kondisi yaitu kondisi eksisting (Skenario 0) dan kondisi setelah ada penanganan berupa bangunan jetty (Skenario 1) yang masing – masing dilakukan pada kondisi angin muson barat dan angin muson timur. Analisis menggunakan aplikasi MIKE21 dengan kondisi batas pada hulu berupa debit harian dan kondisi batas pada bagian hilir berupa pasang surut dan gelombang air laut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa saat kondisi angin muson barat pada skenario 0 terjadi agradasi/pendangkalan muara sebesar 1.13 m dan pada skenario 0 terjadi agrdasi/pendangkalan muara sebesar 0.21 m. Kemudian saat kondisi angin muson timur pada skenario 0 terjadi agradasi/pendangkalan muara sebesar 1.75 m dan pada skenario 0 terjadi agrdasi/pendangkalan muara sebesar 0.68 m. Meskipun telah dibangun struktur jetty pada muara Bojongsalawe, agradasi atau pendangkalan muara tetap terjadi. Perlu dilakukan penanganan lanjutan setelah adanya jetty agar muara Bojongsalawe tetap bisa dilalui nelayan untuk beraktivitas