digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adanya kelompok penyandang masalah kesejahteraasn sosial, khususnya perempuan rawan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah baru seperti terhambatnya pembangunan daerah karena, kemiskinan, dan meningkatnya angka kriminalitas. Untuk itu dibutuhkan sebuah pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial tersebut. Kampanye digital menjadi salah satu strategi desain dalam upaya pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi di Kota Bandung. Tujuan dari kampanye yang dirancang bertujuan untuk menarik perhatian, membangkitkan minat, memberikan informasi, dan mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberdayakan perempuan yang berada dalam kondisi rawan ekonomi dan sosial. Penggunaan media digital sebagai media utama kampanye, dipilih dengan melihat tren perkembangan penggunaan media digital yang masif. Perancangan kampanye ini menggunakan model kampanye Ostergaard sebagai landasan dasar ilmiah, karena paling relevan keilimiahannya dengan topik pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi. Dalam kerangka Ostergaard, mempertimbangkan variabel yang relevan seperti pengetahuan, sikap, dan keahlian yang diharapkan mendorong perilaku yang diinginkan, yaitu kepedulian terhadap perempuan rawan sosial. Selanjutnya, dilakukan pendekatan analisis untuk mengevaluasi dampak kampanye terhadap perilaku masyarakat, dengan fokus pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan memicu perubahan positif menggunakan metode Attention, Interest, Search, Action, and Share (AISAS). Melalui integrasi model Ostergaard dan metode AISAS, perancangan kampanye digital ini menjadi suatu langkah inovatif yang memiliki dasar ilmiah yang kuat dan relevan dalam membangun kesadaran, empati, dan partisipasi aktif masyarakat untuk mendukung upaya pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi di kota Bandung