digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyediaan sanitasi aman memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial, sayangnya kesenjangan untuk mengakses sanitasi masih ada, terutama di daerah perkotaan dimana tantangannya lebih kompleks. Penelitian ini meneliti pengaruh gender, status sosioekonomi, dan pemberdayaan terhadap akses sanitasi di Jakarta Pusat, Indonesia. Berdasarkan data yang diambil dari 450 masyarakat Kota Jakarta Pusat, ditemukan bahwa laki-laki secara signifikan lebih berdaya. Hal ini memberikan laki-laki lebih banyak peluang dalam komunitas, yang pada gilirannya memberdayakan laki-laki untuk memperbaiki kondisi sanitasi mereka. Di sisi lain, pemberdayaan perempuan dalam bidang sanitasi dibatasi oleh peran tradisional mereka dan ketergantungan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa akses terhadap sanitasi berhubungan positif dengan pemberdayaan, meskipun status sosio ekonomi juga berperan. Status sosioekonomi terbukti menjadi penentu yang lebih kuat terhadap akses sanitasi dibandingkan gender, yang semakin menunjukkan kompleksitas masalah sanitasi perkotaan. Penelitian ini mendukung kebijakan yang mendorong kesetaraan gender dan kesejahteraan ekonomi untuk memastikan akses sanitasi yang inklusif untuk memberdayakan komunitas marginal. Pendekatan holistik dapat mendukung peningkatan kesehatan dan kesetaraan sosial di daerah perkotaan.