Adanya kelompok penyandang masalah kesejahteraasn sosial, khususnya perempuan rawan
sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah baru seperti terhambatnya pembangunan daerah
karena, kemiskinan, dan meningkatnya angka kriminalitas. Untuk itu dibutuhkan sebuah
pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan
sosial tersebut. Kampanye digital menjadi salah satu strategi desain dalam upaya
pemberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi di Kota Bandung. Tujuan dari kampanye yang
dirancang bertujuan untuk menarik perhatian, membangkitkan minat, memberikan informasi,
dan mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberdayakan perempuan yang berada
dalam kondisi rawan ekonomi dan sosial. Penggunaan media digital sebagai media utama
kampanye, dipilih dengan melihat tren perkembangan penggunaan media digital yang masif.
Perancangan kampanye ini menggunakan model kampanye Ostergaard sebagai landasan dasar
ilmiah, karena paling relevan keilimiahannya dengan topik pemberdayaan perempuan rawan
sosial ekonomi. Dalam kerangka Ostergaard, mempertimbangkan variabel yang relevan seperti
pengetahuan, sikap, dan keahlian yang diharapkan mendorong perilaku yang diinginkan, yaitu
kepedulian terhadap perempuan rawan sosial. Selanjutnya, dilakukan pendekatan analisis
untuk mengevaluasi dampak kampanye terhadap perilaku masyarakat, dengan fokus pada
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan memicu perubahan positif
menggunakan metode Attention, Interest, Search, Action, and Share (AISAS). Melalui
integrasi model Ostergaard dan metode AISAS, perancangan kampanye digital ini menjadi
suatu langkah inovatif yang memiliki dasar ilmiah yang kuat dan relevan dalam membangun
kesadaran, empati, dan partisipasi aktif masyarakat untuk mendukung upaya pemberdayaan
perempuan rawan sosial ekonomi di kota Bandung