digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan kebiasaan menghafal santri di pondok pesantren, kegiatan menghafal dilakuakan secara formal dan non-formal. Kegiatan menghafal secara formal dilakukan di ruang kelas. Sementara, kegiatan menghafal secara non-formal dilakukan di area lainnya seperti ruang kelas kosong, masjid, asrama, taman, pelataran dan lingkungan luar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan kondisi ruang menghafal Al Qur’an di ruang tertutup (indoor) dan ruang terbuka (outdoor) terhadap keberhasilan dan kualitas menghafal santri. Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen simulatif dengan situasi perbandingan dua ruang kelas menghafal di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Eksperimen dilakukan terhadap 10 orang santri penghafal Al-Qur’an berusia 12-16 tahun, di Ma’had Tahfizul Qur’an Tarbiyah Sunnah – Batujajar. Pengumpulan data eksperimen bersifat kuantitatif yang dilakukan melalui kuesioner likert dengan metode analisis deskriptif dan uji statistik ANOVA untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar indikator variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemilihan lokasi (indoor dan outdoor) dan penggunaan sarana duduk, terhadap kenyamanan dan fokus santri selama proses hafalan. Hasil ini ditunjukkan dari hasil Uji One Way ANOVA yang memiliki nilai signifikansi 0,000<0,05. Secara spesifik, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pemilihan lokasi (indoor dan outdoor) dan penggunaan sarana duduk menunjukkan respon yang jauh lebih baik pada tingkat menghafal santri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah hafalan yang telah dilakukan oleh santri terutama pada lokasi outdoor menggunakan kursi dibandingkan kondisi lainnya.