Berdasarkan kebiasaan menghafal santri di pondok pesantren, kegiatan menghafal
dilakuakan secara formal dan non-formal. Kegiatan menghafal secara formal
dilakukan di ruang kelas. Sementara, kegiatan menghafal secara non-formal
dilakukan di area lainnya seperti ruang kelas kosong, masjid, asrama, taman,
pelataran dan lingkungan luar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
perbandingan kondisi ruang menghafal Al Qur’an di ruang tertutup (indoor) dan
ruang terbuka (outdoor) terhadap keberhasilan dan kualitas menghafal santri.
Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen simulatif dengan situasi perbandingan
dua ruang kelas menghafal di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor).
Eksperimen dilakukan terhadap 10 orang santri penghafal Al-Qur’an berusia 12-16
tahun, di Ma’had Tahfizul Qur’an Tarbiyah Sunnah – Batujajar. Pengumpulan data
eksperimen bersifat kuantitatif yang dilakukan melalui kuesioner likert dengan
metode analisis deskriptif dan uji statistik ANOVA untuk mengetahui perbedaan
pengaruh antar indikator variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh pemilihan lokasi (indoor dan outdoor) dan penggunaan sarana duduk,
terhadap kenyamanan dan fokus santri selama proses hafalan. Hasil ini ditunjukkan
dari hasil Uji One Way ANOVA yang memiliki nilai signifikansi 0,000<0,05.
Secara spesifik, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pemilihan lokasi (indoor
dan outdoor) dan penggunaan sarana duduk menunjukkan respon yang jauh lebih
baik pada tingkat menghafal santri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah
hafalan yang telah dilakukan oleh santri terutama pada lokasi outdoor
menggunakan kursi dibandingkan kondisi lainnya.