Anak merupakan salah satu elemen krusial dalam struktur keluarga, dimana memiliki lebih
dari satu anak adalah hal umum. Hubungan persaudaraan muncul ketika anak sulung memiliki
adik kandung, yang mengubah dinamika pola asuh keluarga. Interaksi antara saudara dapat
memengaruhi perilaku kognitif dan sosialisasi pada kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan
orang tua dalam membagi kasih sayang dapat memicu persaingan antar saudara, khususnya
pada usia 3-6 tahun yang menjadi masa penting dalam intensitas persaingan tersebut.
Pentingnya penanganan yang baik terhadap persaingan antar saudara tampak pada dampaknya
terhadap pertumbuhan anak di masa depan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah melalui
investasi waktu bersama dan penguatan hubungan keluarga. Board game menjadi media yang
efektif untuk menghabiskan waktu bersama dan memperkuat ikatan keluarga. Dalam penelitian
ini, perancangan board game didasarkan pada metode DPE framework, dengan pengumpulan
data kualitatif melalui wawancara orang tua, anak, dan psikolog untuk mengetahui kebutuhan
dalam permainan board game. Setelah permainan board game selesai didesain, dilakukan uji
coba pada orang tua dan anak sebagai pengguna untuk mendapatkan umpan balik terkait board
game tersebut.