Pelabuhan di Indonesia, salah satunya Pelabuhan Patimban yang saat ini memiliki
peran vital sebagai simpul transportasi yang kegiatan utamanya digunakan sebagai
lokasi bongkar-muat barang. Dalam prespektif logistik, konsep pelabuhan semakin
berkembang dan menekankan pentingnya pelabuhan juga berfungsi sebagai pusat
aktivitas industri dan aktivitas logistik selain sebagai simpul transportasi. Oleh
sebab itu dipandang perlu untuk merancang model dan aktivitas bisnis logistik
Pelabuhan Patimban agar dapat berfungsi secara optimal sebagai simpul logistik
dengan melakukan pendekatan konsep logistik maritim.
Metode penelitian melibatkan penerapan perancangan model bisnis berbasis
Business Model Canvas (BMC). Pengambilan data penelitian dilakukan dengan
melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pihak responden terpilih.
Rancangan pengembangan bisnis logistik Pelabuhan Patimban dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap deskripsi umum pelabuhan, analisis stakeholder,
analisis industri pelabuhan, analisis SWOT, dan arah pengembangan Pelabuhan
Patimban.
Model bisnis yang dapat dikembangkan oleh Pelabuhan Patimban adalah model
yang berfokus pada pelayanan logistik yang terintegrasi, dengan melibatkan
kemitraan strategis antara pengguna dan pengelola pelabuhan untuk menciptakan
aliran nilai yang optimal. Hasil penelitian menghasilkan penyusunan kategori pada
sembilan elemen BMC yang terdiri atas segmentasi pelanggan (segmentasi
pengguna/mitra layanan pelayaran, segmentasi pengguna/mitra layanan
operasional, dan segmentasi pengguna/mitra layanan pengiriman), proposisi nilai
(kinerja, kustomisasi, merk/status, harga, pengurangan biaya, dan aksesbilitas),
saluran (saluran langsung dan saluran tidak langsung), pengelola hubungan
pelanggan (transaksional dan kolaboratif), aliran pendapatan (pendapatan
penggunaan, pendapatan peminjaman/penyewaan, pendapatan perantara), sumber
daya utama (sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan teknologi sistem
informasi), aktivitas utama (layanan kelautan dan pelayaran, layanan operasional
pelabuhan, layanan logistik dan pengiriman, dan layanan bisnis/industri), mitra
utama (mitra pemerintah dan mitra bisnis), dan struktur biaya (biaya sumber daya
utama, biaya aktivitas utama, dan biaya mitra utama).
Pengembangan model bisnis didukung dengan adanya peningkatan aktivitas bisnis
dengan menghadirkan 1) Layanan Kelautan dan Pelayaran; 2) Layanan Operasional
Pelabuhan; 3) Layanan Logistik dan Pengiriman; dan 4) Layanan Bisnis/Industri.
Strategi yang direkomendasikan untuk mencapai model bisnis yang telah dirancang
adalah dengan menciptakan posisi Pelabuhan Patimban sebagai Port Logistics
Service Provider.