ABSTRAK Raju Ahmad
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Makmur Artha Sejahtera (PT MAS) merupakan perusahaan yang memproduksi
berbagai jenis produk berupa jelly dan minuman berperisa buah. Produk tersebut selalu
diupayakan untuk terjaga kualitasnya sesuai dengan kebijakan Food and Beverage
(FnB). Namun, pada periode Maret – Desember tahun 2022, produk JellVit 70ml dan
Jelly Stick memiliki persentase reject paling tinggi di departemen produksi masing-
masing (cup & jelly) sebesar 14,48% dan 36,78%. Tingkat reject tersebut melebihi dari
rata-rata target maksimal perusahaan yaitu 5%. Akibatnya, target produksi kedua
produk tersebut seringkali tidak tercapai. Oleh sebab itu melalui penelitian ini, akan
dilakukan perancangan perbaikan kualitas menggunakan metodologi Six Sigma dengan
pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk
mengurangi tingkat reject dengan menurunkan proporsi produk cacat.
Pada tahap define dijelaskan mengenai permasalahan kualitas yang terjadi di PT MAS
dan dirumuskan proyek six sigma dengan membentuk team six sigma. Kemudian pada
tahap measure, diperoleh rata-rata nilai sigma produk JellVit 70ml dan Jelly Stick
(periode Maret-Desember 2022) masing-masing sebesar 2,328 dan 2,846 berdasarkan
pengukuran kapabilitas proses. Selanjutnya pada tahap analyze, digunakan metode
delphi untuk menentukan faktor dan subfaktor penyebab cacat. Subfaktor penyebab
cacat tersebut nantinya akan dinilai dan diperingkatkan berdasarkan skor RPN dengan
metode FMEA untuk dilakukan perbaikan. Hasil dari tahap analyze akan digunakan
sebagai dasar pembuatan alternatif solusi perbaikan yang dilakukan pada tahap
improvement. Pada tahap ini diusulkan 3 alternatif solusi untuk JellVit 70ml dan 2
alternatif solusi untuk Jelly Stick yang seluruhnya disetujui. Usulan tersebut
memberikan hasil estimasi perbaikan terkait peluang penurunan persentase cacat
masing-masing sebesar 6,4% dan 2,3%. Terakhir, pada tahap control disusun jadwal
implementasi solusi dan pembuatan SOP agar penerapan solusi dilakukan dengan baik.