digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA La Vadya Nurike Shahib
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penggunaan komputasi awan membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja, waktu pemasaran lebih cepat, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya operasional. Dalam beberapa tahun terakhir, peran komputasi Awan menjadi semakin penting, banyak organisasi bermigrasi dan menjalankan sistem di Awan. Untuk itu mereka memerlukan bantuan pihak ketiga mendukung pengolahan dan penyimpanan datanya. Situasi ini menjadi ledakan digital yang signifikan yang diiringi dengan meningkatnya permintaan pasar di era transformasi digital. Budaya adalah faktor penting untuk mendukung kinerja organisasi, hal ini dapat dikelola untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk menyadari pentingnya menilai budaya organisasi secara berkala untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi lingkungan yang semakin menantang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan rencana transformasi budaya kepada PT LVH Abadi sebagai bagian dari upaya mendukung target bisnisnya untuk menjadi salah satu pemimpin industri global untuk infrastruktur komputasi awan publik. Dengan pengalaman bertahun-tahun yang signifikan dalam bisnis infrastruktur Awan, agar dapat tercapai ekspansi pertumbuhan yang agresif di dalam dan luar negeri, perusahaan harus lebih inovatif serta mencari tingkat keunggulan kompetitif yang baru. Melalui metode yang digunakan (pengukuran OCAI dan kerangka CVF), penelitian ini mengidentifikasi budaya yang ada sebagai budaya Clan. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, penelitian menyarankan adanya perubahan transformasi budaya dari Clan, menjadi Adhocracy, didukung sebagai budaya organisasi masa depan. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana pola pikir kewirausahaan dan pertumbuhan dianggap hampir sama pentingnya dengan kemampuan mendorong inovasi, kemampuan kepemimpinan yang kuat di semua tingkat, pengambilan resiko, kreativitas, inovasi dan sensitifitas pasar menjadi semakin penting. Pada tingkat implementasi, penelitian ini mengusulkan berbagai program perspektif perubahan budaya serta desain organisasi.