digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kecepatan informasi dalam era globalisasi memunculkan upaya bagi negara Indonesia dalam pelestarikan kebudayaan dan keseniannya. Tulisan ini merupakan bagian dari hasil penelitian penulis dalam melihat pola penyerapan budaya asing melalui karya Dewa Oka pada edisi papan profesional (pro-deck) yang dirilis pada tahun 2015 hingga 2021. Corak kesenian Hindu Bali yang terdiri dari ornamen dan penggambaran makhluk mitologi pada karya Oka di atas papan seluncur menjadi objek kajian penulis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam pendekatan keilmuan etnografi dimana pendekatan ini melibatkan peneliti secara langsung hadir di lapangan dengan tujuan untuk mencari data dan fakta dari data penelitian. Dalam pembacaan karya, penulis menggunakan metode analisis ikonografi yang terdiri dari beberapa tahap dalam melihat unsur-unsur visual dan latar belakang dari sebuah karya sehingga dapat menjawab beberapa rumusan masalah dalam penelitian yang diantaranya mengenai bagaimana pola penyerapan budaya dalam praktik pengkaryaan Oka di atas papan seluncur, representasi budaya Hindu Bali dan mengapa Oka menghadirkan kebudayaan Hindu Bali dalam karyanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengkaryaan Oka menunjukkan adanya kecenderungan pola penyerapan budaya terhadap budaya asing dengan pola koral atau Coral Pattern dimana bentuk artefak tidak berubah, namun gambar ilustrasi pada papan seluncur berubah dari kecenderungan budaya Punk menjadi corak budaya Hindu Bali. Budaya Bali direpresentasikan dalam karya Oka melalui objek-objek makhluk mitologi Hindu Bali dimana objek tersebut merepresentasikan memori dan kejadian yang Oka alami selama hidup. Melalui objek makhluk mitologi pada karya Oka di atas papan seluncur, Oka menghadirkan identitas diri sebagai penganut keeprcayaan Hindu yang lahir dan besar di Bali. Hal tersebut menunjukkan adanya identitas yang membedakan Oka dengan karya ilustrasi di atas papan seluncur lainnya.