digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arrya Nawaf Hanifa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Selada keriting (Lactuca sativa var. crispa), adalah sayuran daun konsumsi, memiliki permintaan tinggi dan pasar yang terbuka lebar. Budidaya selada masih menggunakan pupuk kimia berlebihan. Masyarakat mulai sadar dengan dampak negatif bahan kimia dan lebih selektif dalam memilih produk untuk dikonsumsi. Pupuk dan pestisida kimia meninggalkan residu, berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Muncul tren pertanian organik, meningkatnya kebutuhan pupuk yang juga harus organik. Pupuk organik dapat dibuat dari urin kelinci sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dan asap hasil pembuatan biochar. Namun keduanya belum memiliki acuan konsentrasi yang tepat, khusus untuk selada keriting. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci dan asap cair tempurung kelapa terbaik terhadap pertumbuhan tanaman selada keriting. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan A (0 mL/L POC, 0 mL/L asap cair), B (20 mL/L POC, 0 mL/L asap cair), C (40 mL/L POC, 0 mL/L asap cair), D (0 mL/L POC, 10 mL/L asap cair), E (0 mL/L POC, 20 mL/L asap cair), F (20 mL/L POC, 10 mL/L asap cair), G (20 mL/L POC, 20 mL/L asap cair), H (40 mL/L POC, 10 mL/L asap cair), I (40 mL/L POC, 20 mL/L asap cair). Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian 20 mL/L POC urin kelinci dan 10 mL/L asap cair menjadi konsentrasi terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, bobot basah, dan shoot root ratio tanaman selada keriting.