ABSTRAK - Arrya Nawaf Hanifa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Selada keriting (Lactuca sativa var. crispa), adalah sayuran daun konsumsi,
memiliki permintaan tinggi dan pasar yang terbuka lebar. Budidaya selada masih
menggunakan pupuk kimia berlebihan. Masyarakat mulai sadar dengan dampak
negatif bahan kimia dan lebih selektif dalam memilih produk untuk dikonsumsi.
Pupuk dan pestisida kimia meninggalkan residu, berdampak buruk bagi
lingkungan dan kesehatan manusia. Muncul tren pertanian organik, meningkatnya
kebutuhan pupuk yang juga harus organik. Pupuk organik dapat dibuat dari urin
kelinci sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dan asap hasil pembuatan biochar.
Namun keduanya belum memiliki acuan konsentrasi yang tepat, khusus untuk
selada keriting. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pupuk
organik cair urin kelinci dan asap cair tempurung kelapa terbaik terhadap
pertumbuhan tanaman selada keriting. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan perlakuan A (0 mL/L POC, 0 mL/L asap cair), B (20
mL/L POC, 0 mL/L asap cair), C (40 mL/L POC, 0 mL/L asap cair), D (0 mL/L
POC, 10 mL/L asap cair), E (0 mL/L POC, 20 mL/L asap cair), F (20 mL/L POC,
10 mL/L asap cair), G (20 mL/L POC, 20 mL/L asap cair), H (40 mL/L POC, 10
mL/L asap cair), I (40 mL/L POC, 20 mL/L asap cair). Hasil penelitian ini
menunjukkan pemberian 20 mL/L POC urin kelinci dan 10 mL/L asap cair
menjadi konsentrasi terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar
daun, bobot basah, dan shoot root ratio tanaman selada keriting.