digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Andrew Setiawan Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

World Health Organization atau WHO mengumumkan status Pandemi pada Maret 2020. Seluruh dunia beserta Indonesia menghadapi wabah virus Covid-19 yang sangat menular. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian bahkan seluruh aktivitas masyarakat terhenti. Di Indonesia, pemerintah merespon dengan mengeluarkan kebijakan terkait kedaruratan kesehatan masyarakat melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat tidak lagi dapat beraktivitas seperti pada biasanya dan menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. Banyak bisnis yang terdampak dengan kebijakan ini seperti: pariwisata, transportasi, tempat makan, fasilitas kebugaran dan lainnya. Namun ditengah aktivitas masyarakat yang terbatas, aliran investasi terhadap startup digital meningkat. Salah satu industri startup digital dengan pendanaan terbesar adalah pada industri teknologi kesehatan. Sebanyak 107,9 juta dolar telah diinvestasikan sepanjang 2021-2022. Besarnya investasi yang masuk mempercepat inovasi teknologi dan produk di bidang kesehatan, memberikan manfaat yang besar dalam membantu memberikan perawatan kesehatan dan mengurangi penyebaran virus. Seiring dengan menurunnya kasus virus Covid-19, saat ini masyarakat mulai kembali pada aktivitas sebelum masa Pandemi. Hal tersebut berimplikasi pada menurunnya penggunaan teknologi dan investasi pada startup teknologi. Beberapa perusahaan startup menerapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menjaga keberlangsungan bisnis dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Tujuan dari final project ini adalah untuk menganalisis masa depan industri kesehatan digital di Indonesia dan menyesuaikan strategi perusahaan menggunakan perencanaan skenario yang dikembangkan sampai dengan tahun 2028. Dengan pendekatan tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi tantangan, peluang, dan strategi untuk dapat meraih sukses pada kemungkinan masa depan yang berbeda - beda. Dalam pembentukan skenario, penulis melibatkan partisipan yang telah ditentukan oleh penulis baik dari internal perusahaan maupun pihak eksternal. Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki oleh penulis, penelitian ini iv menggunakan pendekatan wawancara secara daring dengan wawancara yang dilakukan satu per satu. Data hasil dari wawancara selanjutnya dianalisis menggunakan metode content analysis. Dihasilkan empat buah skenario dalam penelitian ini yaitu “Accelerating Tomorrow, Today”, “Balancing Stability, and Evolution”, “Breaking Barrier in the Fast Lane”, dan “Navigating Slow, Bumpy Path”. Skenario - skenario tersebut diharapkan dapat digunakan dan membantu organisasi dalam mengeksplorasi strategi terhadap potensi masa depan industri kesehatan digital, sehingga organisasi dapat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan selama Lima tahun yang akan datang.