2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Full Text.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Abstract.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - List of Contents.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Chapter 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Chapter 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Chapter 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Chapter 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - Chapter 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2023 TS PP Nadia Anggraini Putri [29021038] - References.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa
Meningkatnya penggunaan internet dan kemajuan teknologi merupakan kekuatan transformatif dalam industri ritel, khususnya e-commerce. Meskipun internet telah memungkinkan pedagang memasuki pasar baru, membangun kepercayaan jangka panjang dan menjaga privasi konsumen masih merupakan tantangan berat. Melindungi privasi konsumen sangat penting untuk perluasan e-commerce, karena arus informasi sangat terkait dengan masalah privasi. Untuk mendorong ekonomi digital yang ramah konsumen, perusahaan harus memahami dinamika privasi, termasuk permasalahan privasi konsumen.
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kekhawatiran privasi di kalangan pengguna Tokopedia, Lazada, dan Shopee, menyusul kebocoran insiden data di masing-masing platform e-commerce, mempengaruhi niat mereka untuk melakukan pembelian ulang melalui aplikasi belanja online yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara masalah privasi dan niat membeli kembali, dengan memperkenalkan kepuasan elektronik dan kepercayaan elektronik sebagai variabel mediasi. Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai masalah privasi sebagian besar berfokus pada negara-negara maju, dimana kesadaran akan privasi dan undang-undang terkait lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif untuk melakukan penelitian dan dikumpulkan melalui survei dan kuesioner, melibatkan 427 responden. Model yang diusulkan diuji menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling untuk menilai hipotesis. Hasil analisis yang telah dilakukan membuktikan bahwa masalah privasi berpengaruh terhadap niat mereka untuk membeli kembali kebutuhannya melalui aplikasi online yang sama lagi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masalah privasi berpengaruh terhadap kepuasan elektronik dan kepercayaan elektronik konsumen. Temuan juga menemukan bahwa privacy concern berpengaruh langsung terhadap niat pembelian ulang dan dimediasi oleh esatisfaction dan e-trust dengan nilai positif. Insiden kebocoran data pada tahun 2020 dan 2022 semakin mendukung pentingnya kekhawatiran ini. Penelitian di masa depan bertujuan untuk mengeksplorasi variabel-variabel yang mempengaruhi niat membeli kembali e-commerce, memperluas studi ke platform lain, khususnya dalam sektor seperti fashion atau agen perjalanan.