Konsep seni dan patung digunakan untuk merujuk pada serangkaian kreasi dan
praktik manusia yang menggunakan benda dan bahan berkualitas plastis. Sejak
awal, seni dan patung dikembangkan dalam lingkungan mistik, magis, ritual, dan
religi. Hal tersebut meningkatkan unsur sakral pada seluruh peradaban di dunia.
Patung juga mencakup aspek dalam kualitas formal, fungsi, dan makna. Dengan
kata lain, seni dan patung telah menimbulkan keraguan serius tentang relevansi
dan fungsinya dalam tiap kondisi masyarakat yang berbeda sepanjang sejarah.
Seni patung telah berkembang sebagai salah satu seni visual yang paling banyak
digunakan oleh manusia karena memungkinkan mereka untuk mengomunikasikan
pikiran, perasaan, juga emosi manusia secara jelas dan tiga dimensi.
Proyek seni patung ini lahir dari pengalaman seniman dan interaksi psikis dan
spiritualnya dengan seni, tradisi, dan masyarakat Indonesia selama tinggal di
Bandung. Aspek-aspek ini telah berkontribusi dan menambah pengetahuan
tentang wayang pada seniman. Hal itu mendorong rasa keingintahuan untuk
menemukan kembali nilai ekspresif yang berbeda dan mengubah dengan
simbologi kesenian baru pada seni pertunjukan ini. Seniman mengunakan bahanbahan
mulia seperti kayu daur ulang yang berasal dari hutan Bandung. Tujuannya
adalah mendapat nilai-nilai estetis dan harmonis untuk membantu memperbarui
simbol wayang yang telah diabadikan oleh seniman melalui siluet. Seniman
bereksperimen dan mengeksplor konsep seni kuno dan modern dan bermain
dengan teknik perakitan patung untuk menemukan kembali atribut mistis dan
ritual yang sudah tersembunyi dalam seni pertunjukan wayang. Patung-patung
dibuat dalam bentuk wayang yang dirakit dari kayu dan dipoles (amplas) sehingga
menghasilkan tekstur teknik non-finito pada permukaan patung-patungnya.
Seniman telah menciptakan kembali lingkungan yang menyenangkan dengan
patung kayu dan simbolisasi wayang golek, ia telah menemukan ukuran yang
tepat antara nilai mistik dan religi, antara gagasan indah dan simbolis.
Dengan cara ini seniman berpisah dengan sifat ilmiah-filosofis yang telah
mengembangkan pemikiran artistik-ilmiah manusia pada saat ini. Kualitaskualitas
ini mempengaruhi pemahaman dan makna mistik seni patung secara
langsung, yaitu aspek sakral dalam seni yang saat ini mulai memudar. Misteri yang melingkupi praktik manusia ini tertinggal oleh proses kreatif tanpa estetika
dari seniman kontemporer. Dengan kata lain, proses ini telah menghambat
pengalaman spiritual, sakral, unik, dan berharga yang dihasilkan patung pada
pancaindra penonton.
Hasil karya proyek seni patung ini tidak dapat dikatakan sebagai penistaan budaya
karena penodaan estetis dan formal dari karakter wayang yang pernah dibagian
dalam beberapa potongan. Akan tetapi, ini adalah salah satu cara bagi seniman
dalam menciptakan objek seni yang mengubah konsep wayang melalui proyek
patung inovatif sehingga mengekspresikan perspektif baru dan kualitas estetika
tinggi. Seniman mempromosikan modernisasi simbolis wayang melalui proyek
patung. Baginya, bekerja dengan nilai-nilai tradisional di dalam dunia anakronis
dan kontemporer seperti ini adalah cara yang berani untuk menyelamatkan seni
tradisional yang telah ditakdirkan untuk kesenangan persepsi visual dan
intelektual untuk memperkaya budaya dan tradisi manusia masing-masing.