digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rita Puspitasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan ilmu pengetahuan peradaban Islam mencapai puncak kejayaan pada Periode Abbasiyah dan mampu bertahan hingga lima abad lamanya. Salah satu ilmu pengetahuan yang mendapat perhatian dan dukungan yang cukup besar dari para penguasa di era tersebut yaitu astronomi. Astronomi berkembang pesat dan melahirkan banyak karya, perbaikan istrumen, telaah dan teknik obeservasi yang lebih baik dari era sebelumnya, juga literatur berupa manuskrip dan catatan pegangan astronom muslim yang tak ternilai harganya. Al-Biruni merupakan salah satu astronom muslim pada Periode Abbasiyah di Era al-Buwaihi. Ia merupakan pemikir muslim yang menguasi berbagai keilmuan, diantaranya astronomi, geografi, matematika, geologi daln lain-lain. Dari kitab yang ia tulis terdapat catatan gerhana bulan yang terjadi sekitar tahun 1003 – 1019 M. Catatan gerhana bulan sangat berguna untuk pengukuran bujur geografis suatu tempat dan teknik ini banyak dilakukan oleh astronom muslim kala itu. Catatan gerhana bulan dari al-Biruni telah diterjemahkan oleh F.R. Stephenson dan S.S. Said pada tahun 1996-1997, namun telaah dan komputasi yang dijalankan tidak disampaikan dengan rinci. Analisis dilakukan dengan studi literatur dan komputasi dengan menggunakan Algoritma Jean Meeus yang menghasilkan selisih rata-rata waktu pengamatan sekitar 6,6995 menit dengan perhitungan al-Biruni dan 3,2995 menit dengan perhitungan NASA. Tanggal dan lokasi pengamatan gerhana al-Biruni telah terkonfirmasi benar. Perhitungan Jean Meeus memberikan selisih rata-rata nilai magnitudo umbra sebesar 0,003 magnitudo dan nilai magnitudo penumbra sebesar 0,021 magnitudo dengan pertitungan NASA, sedangkan dengan perhitungan al-Biruni selisih rata-rata magnitudo untuk dua gerhana sebesar 0,1165 magnitudo.