digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Zulviga Nur Auliayahya
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertanian tanaman cabai adalah faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan air di sekitar akar dan daun cabai, menciptakan kondisi yang lembab dan ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme patogen yang menyebabkan pembusukan. Diperlukan metode yang tepat dalam menentukan tempat dan waktu tanam yang cocok dalam menanam tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan data curah hujan harian bersumber dari data reanalysis CHIRPS, data temperatur yang bersumber dari The European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), Data tata guna lahan berupa data topografi yang berasal dari data DEM yang bersumber dari Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), data jenis tanah di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang bersumber dari FAO-UN-Land and Water Division (CBL), serta data pembagian wilayah per kecamatan serta tutupan lahan se Indonesia. Data-data tersebut diolah untuk menghasilkan karakterisasi iklim, peta kesesuaian lahan dan iklim, serta rencana penjadwalan penanaman cabai. Kabupaten Bandung Barat memiliki tipe iklim B (Basah) dengan kesesuaian lahan dan iklim yang didominasi kelas S2. Penanaman cabai merah yang cocok dilakukan agar mendapatkan hasil panen pada musim yang sesuai sebaiknya dilakukan pada Bulan Oktober dasarian ke-2 sampai Bulan November dasarian ke-1 sehingga akan menghasilkan cabai yang bisa dipanen pertama kali pada Bulan Maret dasarian ke-2 hingga Bulan April dasarian ke-1 dan dipanen kedua kalinya pada Bulan Juli dasarian ke-2 hingga Bulan Agustus dasarian ke-1.