COVER Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Zulviga Nur Auliayahya
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertanian tanaman cabai adalah
faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan air di
sekitar akar dan daun cabai, menciptakan kondisi yang lembab dan ideal bagi
pertumbuhan mikroorganisme patogen yang menyebabkan pembusukan.
Diperlukan metode yang tepat dalam menentukan tempat dan waktu tanam yang
cocok dalam menanam tanaman cabai.
Penelitian ini menggunakan data curah hujan harian bersumber dari data
reanalysis CHIRPS, data temperatur yang bersumber dari The European Centre
for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), Data tata guna lahan berupa
data topografi yang berasal dari data DEM yang bersumber dari Shuttle Radar
Topography Mission (SRTM), data jenis tanah di wilayah Kabupaten Bandung
Barat yang bersumber dari FAO-UN-Land and Water Division (CBL), serta data
pembagian wilayah per kecamatan serta tutupan lahan se Indonesia. Data-data
tersebut diolah untuk menghasilkan karakterisasi iklim, peta kesesuaian lahan dan
iklim, serta rencana penjadwalan penanaman cabai.
Kabupaten Bandung Barat memiliki tipe iklim B (Basah) dengan kesesuaian lahan
dan iklim yang didominasi kelas S2. Penanaman cabai merah yang cocok
dilakukan agar mendapatkan hasil panen pada musim yang sesuai sebaiknya
dilakukan pada Bulan Oktober dasarian ke-2 sampai Bulan November dasarian
ke-1 sehingga akan menghasilkan cabai yang bisa dipanen pertama kali pada
Bulan Maret dasarian ke-2 hingga Bulan April dasarian ke-1 dan dipanen kedua
kalinya pada Bulan Juli dasarian ke-2 hingga Bulan Agustus dasarian ke-1.