Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, salah satunya tumbuhan, yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional. Salah satu tumbuhan yang umum digunakan adalah
kunyit. Akan tetapi, kandungan kurkumin pada kunyit membutuhkan piperin dari lada hitam untuk
meningkatkan bioavailabilitasnya. Salah satu produk jamu yang mengandung kurkumin dan piperin
adalah Ganeshfit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi familiarity masyarakat Indonesia
tentang kunyit, menentukan preferensi penggunaan obat herbal tradisional yang umum di
masyarakat, serta menentukan keberterimaan dan mengidentifikasi persaingan Ganeshfit di
pasaran. Penelitian merupakan studi observasional potong lintang menggunakan data primer yang
berasal dari kuesioner pada 313 responden, serta 59 responden khusus pengguna Ganeshfit. Hasil
analisis menunjukkan 89,78% responden pengguna obat herbal tradisional atau suplemen herbal
familier terhadap manfaat kunyit, 61% responden menggunakan obat herbal tradisional
mengandung kunyit, dan produk yang umum digunakan untuk memelihara kesehatan tubuh adalah
obat herbal tradisional berbentuk ramuan jadi dengan bentuk sediaan padat. Perbandingan efek
yang dirasakan kedua kelompok tidak berbeda secara statistik (p = 0,854; p = 0,201; p = 0,088),
kecuali pada efek terkait berkurangnya masalah pencernaan (p = 0,037). Perbandingan alasan
penggunaan obat herbal tradisional pada kedua kelompok juga tidak berbeda secara statistik (p >
0,05). Berdasarkan hasil penelitian, Ganeshfit berpotensi diterima di pasar yang lebih luas dan layak
bersaing dengan produk herbal (obat herbal tradisional dan suplemen herbal) yang umum
digunakan di Indonesia.