Inflamasi merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap adanya serangan zat asing. Membran cangkang telur (MCT) diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi karena kandungan komponen protein dan glikosaminoglikan. Sementara itu, ekstrak kunyit diketahui mengandung senyawa kurkumin yang memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek antiinflamasi sediaan emulsi gel (emulgel) kombinasi MCT dengan ekstrak kunyit menggunakan parameter udem kaki tikus. MCT dihidrolisis secara enzimatik menggunakan enzim papain dan natrium sulfit. Hidrolisat MCT (HMCT) difraksinasi menggunakan ultrafiltrasi membran. Fraksi HMCT <10 kDa dan ekstrak kunyit diformulasikan menjadi sediaan emulgel. Evaluasi emulgel terdiri dari organoleptik, pH, viskositas, dan homogenitas. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan pada dua model hewan uji, yaitu inflamasi akut dan kronis. Pada masing-masing model hewan uji, terdapat lima kelompok uji yang terdiri dari kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (krim glukosamin-kondroitin), kelompok uji I (emulgel I, fraksi HMCT <10 kDa 0,3%), kelompok uji II (emulgel II, fraksi HMCT <10 kDa 0,6%), dan kelompok uji III (emulgel III, fraksi HMCT <10 kDa 0,6% + ekstrak kunyit 0,3%). Uji antiinflamasi akut dilakukan menggunakan suspensi karagenan 1% sebanyak 0,05 mL yang disuntikkan pada kaki kiri belakang tikus secara intraplantar. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit sekali selama 5 jam. Uji antiinflamasi kronis dilakukan menggunakan emulsi Freund’s Complete Adjuvant (FCA) 1:1 sebanyak 0,2 mL yang disuntikkan pada area yang sama. Pengamatan udem dilakukan hingga hari ke-28. Pada uji antiinflamasi akut, emulgel II (fraksi HMCT <10 kDa 0,6%) dan emulgel III (fraksi HMCT <10 kDa 0,6% + ekstrak kunyit 0,3%) memberikan nilai %udem yang berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol negatif (P<0,05) menggunakan parameter AUC dimulai dari waktu ke-0 hingga ke-240. Pada uji antiinflamasi kronis, seluruh sediaan emulgel tidak memberikan perubahan %udem yang signifikan terhadap kelompok kontrol negatif (P>0,05).