digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini merupakan pengembangan dalam campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) dengan menggunakan bahan tambah Bioaspal Tandan Sawit (BTS) dan kulit kerang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dengan adanya penambahan persentase substitusi 14% dan 12% BTS dari berat total Aspal Pen 60/70. Berdasarkan adanya modifikasi antara agregat maupun aspal, dilakukan analisis kinerja campuran terhadap volumetrik dengan pemadatan Marshall, draindown, modulus resilien, dan ketahanan fatigue terhadap pengaruh substitusi kulit kerang dan substitusi BTS dalam campuran SMA. Membandingkan modulus kekakuan antara hasil pengujian fatigue dengan pengujian modulus menggunakan alat Dynamic Testing System (DTS). Pada campuran SMA akan mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Campuran SMA yang dianalisis adalah campuran SMA halus sesuai dengan spesifikasi dan SMA modifikasi dengan adanya substitusi kulit kerang, 12% BTS, dan 14% BTS. Penentuan KAO pada masing-masing variasi dilakukan pengujian volumetrik dengan marshall. Selanjutnya dilakukan pengujian Binder Draindown, Modulus dengan alat DTS dan Indirect Tensile Fatigue Test (ITFT) dengan mode pembebenan controlled stress. Berdasarkan hasil penelitian bahwa campuran dengan substitusi dengan 25% kulit kerang pada saringan tertahan no.16, jika pada penentuan KAO masih perlu dipertimbangkan kembali. Namun khususnya pada penelitian ini, memperoleh nilai KAO 7%. Dimana pada secara komposisi campuran berarti kadar aspal yang mengisi rongga semakin banyak sedangkan agregat yang digunakan semakin sedikit. Pada hasil yang diperoleh memiliki nilai stabilitas yang memenuhi spesifikasi > 750 kg. Berdasarkan hal tersebut, nilai draindown yang terjadi tidak berbeda jauh dengan SMA kontrol dan modulus beserta ketahanan terhadap fatigue pada strain response yang terjadi dengan batas maksimum 430 ?e pada variasi SMA dengan adanya penggunaan kulit kerang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa campuran SMA dengan substitusi dengan BTS memiliki ketahanan terhadap stabilitas marshall yang semakin meningkat dibandingkan SMA kontrol. Dimana pada SMA dengan substitusi 14% BTS memiliki stabilitas tertinggi daripada variasi lainnya. Hal ini dapat menjadi adanya potensi dari penggunaan BTS itu sendiri. Selanjutnya draindown yang terjadi pada campuran SMA dengan substitusi BTS memiliki pengaliran aspal yang cenderung menurun. Pada pengujian modulus dan fatigue memperoleh hasil terhadap strain response yang terjadi dengan batas maksimum sebesar 370 ?e pada variasi SMA dengan adanya penggunaan BTS. Dimana pada campuran SMA dengan adanya BTS memiliki nilai modulus tertinggi dan diikuti oleh ketahanan fatigue yang lebih baik. Maka potensi dari penggunaan BTS itu sendiri bisa dilakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan hasil modulus kekakuan yang dibandingkan dengan persamaan Shell, dari 12 data yang dibandingkan memiliki 8 data dengan rasio mendekati 1,0. Maka sebesar 67% dari kedua data tersebut tidak terlalu jauh berbeda. Sehingga hasil pengujian data tren masih dapat diterima.