digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan presentasi Hazard Warning Levels (HWL), ditemukan sejumlah terowongan runtuh yang terjadi dimana regangan yang diukur tidak sesuai dengan grafik HWL. Hal ini bisa disebabkan kurang adanya perluasan yang komprehensif dari database yang digunakan dalam menginterpretasi setiap garis level pada HWL. Pada penelitian ini akan menginterpretasikan Hazard Warning Levels dengan menganalisis hasil pada grafik Sakurai terhadap besar tegangan yang dialami batuan berdasarkan 1162 data batuan berskala laboratorium pada uji kuat tekan (UCS) yang dimana dapat mewakili jenis batuan di Indonesia. Interpretasi dilakukan dengan mengubah parameter tegangan-regangan (UCS) kedalam grafik Sakurai secara trial and error. Selanjutnya hasil interpretasi Hazard Warning Levels akan divalidasi dengan simulasi terowongan sederhana dalam permodelan numerik 2D, jika hasil validasi tidak sesuai maka akan dilakukan modifikasi pada grafik Hazard Warning Levels Sakurai. Setelah menganalisis 3 Level pada grafik Hazard Warning Levels menginterpretasikan 3 level tegangan yang dialami oleh batuan utuh pada kurva tegangan-regangan, dan pada setiap level menunjukkan persentase Ci dimana level III = 80% UCS; tingkat II = 40% UCS; tingkat I = 20% UCS. Hal ini menunjukkan bahwa kurva tegangan-regangan pada uji kuat tekan uniaksial dapat digunakan untuk memprediksi stabilitas terowongan dengan tingkat akurasi 90%.