digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Terowongan PLTA Asahan 3 berada di Desa Tangga, Kecamatan Aeh Songsongan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara. Tujuan pembangunan terowongan ini adalah untuk menambah pasokan listrik yang belum tercukupi di Sumatra Utara dan agar tetap bisa melayani kebutuhan masyarakat pada saat salah satu pembangkit mengalami pemeliharaan. Penelitian ini ditujukan untuk memahami kondisi geologi teknik daerah penelitian, menentukan sistem penyangga terowongan yang tepat, dan mengevaluasi properti mekanik terhadap deformasi terowongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pekerjaan lapangan berupa pemetaan geologi serta analisis petrografi, analisis empiris dengan metode RMR dan GSI, pekerjaan laboratorium terkait sifat keteknikan tanah dan batuan, serta analisis metode numerik menggunakan metode elemen hingga untuk analisis kestabilan terowongan. Hasil penelitian menunjukkan daerah penelitian terdiri dari 3 satuan geologi dari tua ke muda antara lain: Satuan Batupasir Konglomeratan, Satuan Tuf, dan Satuan Aluvial. Berdasarkan hasil penyelidikan inti bor maka dapat diketahui pada daerah penelitian tersusun atas fair – good rock yaitu batupasir konglomeratan. Struktur geologi yang ditemukan berupa sesar minor yang tidak dapat dipetakan. Sistem penyangga terowongan yang disarankan berupa rockbolt dan shotcrete pada good rock dan gabungan rockbolt, shotcrete, dan wiremesh pada fair rock. Dengan parameter properti mekanik RMR didapatkan nilai rata-rata total displacement pada 0,97 cm pada kondisi dipasang perkuatan dengan beban gempa. Dengan parameter properti mekanik GSI didapatkan nilai rata-rata total displacement pada 0,387 cm pada kondisi dipasang perkuatan dengan beban gempa. Hasil analisis kestabilan terowongan memperlihatkan bahwa klasifikasi GSI memiliki hasil yang paling cocok digunakan pada headrace tunnel PLTA Asahan 3 yang umumnya tersusun atas jenis fair – good rock.