digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rakha P Bhagaskara Susanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Ganoderma lucidum dijadikan solusi bahan alternatif yang memiliki sifat mirip kulit hewan. Sejauh ini dalam produksi G. lucidum digunakan medium serealia dengan limbah serbuk kayu sengon. Dalam rangka pemanfaatan limbah organik selain limbah serbuk sengon, dibutuhkan bahan medium alternatif yang dapat menghasilkan bibit G. lucidum dengan kualitas yang sama atau lebih baik, dengan potensi tersebut ditemukan bahan alternatif berupa limbah serbuk bambu dan tandan kosong kelapa sawit, namun belum tersedia informasi yang memadai terkait pemanfaatan bahan ini sebagai substrat pertumbuhan G. lucidum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kedua bahan tersebut untuk dijadikan bahan alternatif untuk pertumbuhan G. lucidum. Percobaan dibagi ke dalam tiga tahap. Di tahap pertama, G. lucidum diinokulasikan ke medium PDA dengan variasi penambahan serbuk bambu dan TKKS pada konsentrasi kontrol 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Di tahap kedua digunakan PDA dengan variasi konsentrasi serbuk bambu dan TKKS pada konsentrasi kontrol 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% untuk adaptasi jamur terhadap medium kompleks. Di tahap ketiga digunakan medium serealia dengan kandungan jagung pecah 50% dan serbuk kayu sengon 50% sebagai kontrol, lalu medium tersebut dimodifikasi dengan mengganti serbuk sengon dengan serbuk bambu atau TKKS sebagai perlakuan. Parameter yang diamati adalah rasio, laju pertumbuhan, dan loss of organic matter setelah 15 hari. Di tahap pertama, hampir setiap medium yang ditambahkan serbuk kayu mengalami peningkatan (p < 0,05) kecuali konsentrasi bambu 2% dan 4% yang dapat disebabkan oleh PDA yang masih cukup untuk jamur tidak menggunakan nutrisi dari serbuk kayu. Di tahap kedua, hanya jamur pada media yang ditambahkan serbuk bambu sebesar 25% dan TKKS 50% yang mengalami pertumbuhan setara dengan kontrol, sedangkan hasil lain belum mencapai pertumbuhan sebaik kontrol (p < 0,05). Di tahap ketiga ditemukan pertumbuhan jamur pada medium modifikasi bambu lebih cepat secara signifikan dibanding kontrol, namun dengan LOM yang tidak berbeda, begitu pula dengan modifikasi TKKS yang tidak berbeda di laju maupun LOM (p < 0,05). Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bambu dan tandan kosong kelapa sawit dapat dijadikan alternatif, meskipun tidak memberikan peningkatan produksi bibit miselium G. lucidum.