Abstrak - Virania Putri Pramana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Spidroin merupakan protein penyusun serat sutra laba-laba dengan karakteristik yang potensial
sebagai biomaterial. Karakteristik mekanik spidroin diketahui bersifat elastis melebihi serat sutra
Bombyx mori dan kuat melebihi baja dengan struktur yang lebih ringan dari rambut manusia. Selain
itu, sifat biodegradabilitas dan bioaktivitas yang nonimunogenik menjadikan spidroin aman
digunakan pada berbagai aplikasi bidang medis. Spidroin sebagai biomaterial scaffold komposit dan
penutup luka berbasis hidrogel menunjukkan biokompabilitasnya yang baik dalam menunjang
diferensiasi dan pemulihan sel. Namun, terdapat limitasi dalam penggunaan spidroin pada bidang
medis yaitu ketersediaannya yang terbatas. Hal ini disebabkan oleh laba-laba termasuk makhluk
teritorial yang hidup secara soliter dan menghasilkan serat sutra dalam jumlah yang sedikit. Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan spidroin rekombinan pada E. coli
BL21 (DE3) sebagai permulaan untuk memenuhi kebutuhan bidang medis akan biomaterial yang
berkelanjutan. Pada penelitian ini, spidroin rekombinan yang terdiri atas fragmen gen AcSp1 dari
Argiope trisfasciata dan MiSp dari Araneus ventricosus dikonstruksi secara in silico menggunakan
vektor plasmid pET-22b(+) pada perangkat lunak SnapGene, serta dilakukan prediksi lokalisasi dan
solubilitas dengan perangkat lunak SignalP 6.0, PSORTb, dan FASTA. Plasmid disintesis dan
ditransformasikan pada E. coli BL21 (DE3) sebagai inang ekspresi. Transformasi dikonfirmasi
melalui penggunaan medium selektif ampisilin dan PCR koloni. Ekspresi spidroin rekombinan
diinduksi oleh isopropyl ?-d-1-thiogalactopyranoside (IPTG) dan dioptimasi dengan variasi
konsentrasi (0.25; 0.5; dan 1 mM). Ekspresi spidroin rekombinan divisualisasi melalui SDS-PAGE
pada tiga fraksi protein yaitu ekstraseluler, intraseluler terlarut dan tidak terlarut. Identifikasi dan
intensitas pita SDS-PAGE dianalisis menggunakan perangkat lunak Phoretix 1D, kemudian
dilakukan uji Two-way ANOVA untuk penentuan perlakuan optimal. Spidroin rekombinan dengan
ekspresi yang optimal dipurifikasi menggunakan kromatografi afinitas Ni-NTA dan dialisis, lalu
dikonfirmasi melalui SDS-PAGE dan western blot. Hasil penelitian ini menunjukkan plasmid dengan
gen spidroin berhasil dikonstruksi dan secara teoritis akan mengekspresikan spidroin rekombinan
berukuran ~ 44.34 kDa pada beberapa lokasi selular dengan solubilitas moderat. Plasmid telah
ditransformasikan dengan efisiensi transformasi 392 CFU/?g dan dikonfirmasi oleh keberadaan pita
berukuran ~ 787 bp pada elektroforesis gel dari PCR koloni. SDS-PAGE menunjukkan ekspresi
spidroin rekombinan ditemukan pada fraksi ekstraseluler dan intraseluler terlarut dengan ukuran pita
sesuai teoritis desain, serta diperoleh konsentrasi IPTG optimal senilai 1 mM (p-value < 0.002).
Konfirmasi lebih lanjut melalui western blot menyatakan terdapat pita spesifik dengan ukuran protein
yang identik dengan hasil SDS-PAGE. Penemuan ini mengindikasikan spidroin rekombinan telah
berhasil dikembangkan dan diekspresikan pada E. coli BL21 (DE3). Karakterisasi fungsionalitas
spidroin rekombinan diperlukan untuk validasi kelayakan penggunaannya sebagai biomaterial.
Perpustakaan Digital ITB