ABSTRAK Karima Nurul Fitri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER _ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I _ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV _ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V _ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA _ KARIMA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Meski tidak ada perbedaan nyata dalam kemampuan intelektual antara laki-laki dan perempuan, terdapat sedikit perbedaan tingkat kapabilitas dalam beberapa bidang kognisi tertentu yang sejalan dengan perbedaan struktur otak laki-laki dan perempuan. Dipercaya bahwa secara rerata laki-laki memiliki performa visuospasial yang lebih baik dibanding perempuan. Oleh karena itu, dilakukan uji kognisi melalui puzzle geometri terhadap 5 siswa perempuan dan 5 siswa laki laklaki sekolah dasar kelas 1, sekaligus peperekaman gelombang otak alfa, beta, dan gamma dengan perangkat portabel Muse⢠EEG. Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan nyata (p>0,05) dalam skor permainan puzzle antara anak laki laki dan perempuan. Sebaliknya, ditemukan bahwa
anak perempuan memiliki nilai rerata PowerPower-Spectral Density (PSD) yang lebih tinggi
secara nyata (p<0,05; p<0,001) pada gelombang alfa, beta dan gamma di channel TP9
(tempor temporoparietal kiri) dan TP10 (tempor temporoparietal kanan). Hasil tersebut dapat
mengindikasikan bahwa terdapat aktivitas inhibisi serta memori bekerja yang lebih
tinggi di area temporoparietal pada anak per empuanempuan, mendukung penelitian lain yang menunjukkan bahwa dalam pemecahan masalah visuospasial, perempuan cenderung
lebih sistematis dan berhati hati, sedangkan laki laki cenderung lebih banyak trial and
error . Koneksi interhemisfer yang lebih kuat, aktivas i jaringan memori bekerja yang
lebih tinggi di sistem limbik limbik, serta maturasi otak yang lebih cepat pada anak perempuan, khususnya lobus parietal menjadi beberapa faktor biologis yang
menjelaskan aktivitas gelombang alfa, beta, dan gamma yang secara nyata lebih tinggi dibanding anak laki-laki di area temporoparietal, serta menjelaskan cara pendekatan
perempuan dalam permasalahan visuospasial. Dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini merefleksikan perbedaan performa otak secara fungsional pada anak laki
laki dan perempuan dalam menyelesaikan permainan puzzle geometri.
Perpustakaan Digital ITB