digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Raissa Samara Natalia Siregar
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang luar biasa telah mendorong perlunya strategi keamanan energi yang kokoh untuk memenuhi tuntutan energi yang terus meningkat. Gas alam, sebagai sumber energi transisi penting untuk mencapai emisi bersih nol, memainkan peran sentral. Meskipun cadangan gas yang substansial, kekhawatiran tentang potensi ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan menimbulkan ketidakpastian dalam sektor energi. Untuk mengatasi tantangan ini, studi ini mengusulkan strategi bisnis lima tahun untuk Kangean Energi Indonesia Ltd. (KEI) guna memastikan operasi yang berkelanjutan, dengan menggunakan perencanaan skenario kualitatif sebagai pendekatan metodologis. Data utama, yang diperoleh melalui wawancara dengan pemangku kepentingan yang teliti dipilih dan data sekunder menjadi landasan studi ini. Narasi rinci menjelajahi perkembangan masa depan yang mungkin dan strategi alternatif, dengan menekankan pentingnya sinyal peringatan dini bagi adaptabilitas KEI. Berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah, dinamika pasokan gas, pembangunan infrastruktur, peraturan, pertimbangan lingkungan, persaingan, faktor-faktor sosial, permintaan energi, fluktuasi harga, sumber energi alternatif, dan kemajuan teknologi, akan membentuk industri gas Indonesia dalam lima tahun mendatang. Ini akan berdampak signifikan pada KEI sebagai kontraktor gas terkemuka. Perhatian utama dalam industri gas Indonesia berkisar pada pasokan gas dan infrastruktur. Ketidakpastian pasokan gas dipengaruhi oleh kedewasaan cadangan yang ada dan potensi cadangan yang belum dimanfaatkan di berbagai iv wilayah. Tantangan infrastruktur melibatkan pembangunan jaringan pipa gas yang terhubung dengan baik, terutama di Indonesia bagian timur dan barat. Kedua ketidakpastian krusial ini melahirkan empat skenario berbeda yang menguraikan potensi jalur bisnis pengiriman gas alam Indonesia: skenario Chaos at the Crossroads, Pioneering Pathways, Gushing Opportunities, dan Sustainable Horizons. Dalam skenario Chaos at the Crossroads, KEI dihadapkan pada tugas yang sulit, mengarungi lingkungan yang ditandai oleh pasokan gas yang langka dan infrastruktur gas yang belum berkembang. Tantangan teknis dan infrastruktur yang kurang memperparah situasi, diperparah oleh ketidakpastian dalam kebijakan pemerintah dan kurangnya dukungan. Skenario Pioneering Pathways menghadirkan KEI pada titik balik yang penting, saat menghadapi pasokan gas yang langka di tengah potensi pengembangan infrastruktur yang komprehensif. Skenario Gushing Opportunities membuka pintu kepada prospek bagi industri gas Indonesia dengan sumber daya gas yang melimpah. Namun, infrastruktur yang belum berkembang menjadi hambatan besar, membatasi potensi industri. Terakhir, dalam skenario Sustainable Horizons, industri gas Indonesia naik ke tingkat dunia, didukung oleh sumber daya gas yang melimpah, dukungan pemerintah, serta infrastruktur yang memadai. Keberhasilan KEI dalam lima tahun mendatang memerlukan pendekatan komprehensif. Ini termasuk menjamin kontrak jangka panjang dengan harga yang kompetitif untuk pendapatan yang stabil, mengalokasikan sumber daya untuk penelitian dan pengembangan guna meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan, mengeksplorasi peluang diversifikasi dalam sektor terkait untuk mengurangi ketergantungan pada satu lini bisnis, memperkuat keterlibatan pemegang saham untuk menarik investasi, berkolaborasi dengan rekan-rekan industri untuk stabilitas, dan menjalin kemitraan internasional untuk pengetahuan dan modal.