Kompleks Volkanik Adang dan Volkanik Talaya di daerah Mamuju merupakan
kompleks gunungapi purba berumur Neogen. Kedua kompleks ini terdiri dari
batuan piroklastik, vulkaniklastik dan lava basa-intermediet yang mengandung
mineral modal utama leusit dan klinopiroksen yang menjadikan batuan-batuan ini
unik dan jarang ditemukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik petrologi dan geokimia serta lingkungan tektonik pembentukan
batuan. Batuan umumnya bertekstur porfiritik dan vitrofirik dengan jenis batuan
yang beragam sebagai hasil diferensiasi magma. Lava Volkanik Adang tersusun
atas batuan trakhiandesit, tefrifonolit, trakhit, fonolit, serta leusitit. Lava Volkanik
Talaya tersusun dari batuan basal dan trakhibasal. Berdasarkan kandungan
geokimia, batuan memiliki alkalinitas yang tinggi dengan konsentrasi K2O (0,27 –
10,12 %), Na2O (0,54 – 11,06 %), dan total alkali (4,6 – 12,6 %), serta dibuktikan
oleh kehadiran felspatoid. Batuan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu sodik,
potasik, dan ultrapotasik. Batuan ultrapotasik memiliki kemiripan dengan Grup III
(zona orogenesa aktif) dan Grup I (Lamproit). Pengayaan intensif unsur
inkompatibel seperti Rb dan Th serta anomali negatif Nb dan Ti merefleksikan
magma bersumber dari mantel termetasomatisme dan berasosiasi dengan peristiwa
penunjaman. Genesa batuan terjadi pada lingkungan tektonik magmatisme busur
alkali atau zona ekstensional benua yang terbentuk pascakolisi dari mikrokontinen
Banggai Sula dengan Sulawesi Barat. Proses ini juga dipengaruhi secara tidak
langsung oleh penunjaman prakolisi litosfer samudra.