ABSTRAK Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Fajar Sutisna
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cugenang, Kabupaten Cianjur menyoroti masalah
penumpukan limbah baglog jamur tiram karena mendapat kiriman dari petani sebanyak 8,5
ton per harinya. Selain meresahkan pihak TPA dan masyarakat sekitar, limbah baglog yang
dibiarkan menumpuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap, menyebabkan polusi udara,
hingga mencemari lingkungan. PT Gaya Green Srikandi selaku perusahaan produksi baglog
jamur tiram dan pertanian jamur tiram di Cianjur, yang menjadi objek penelitian ini pun
memiliki potensi penumpukan yang serupa. Dengan perkiraan limbah baglog jamur tiram
sejumlah 64 ton per bulan, menjadikan masalah perusahaan ini perlu segera diatasi agar tidak
berpotensi menyebabkan dampak serupa.
Upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan menjual limbah kepada pelanggan
potensial Koperasi BUMDes PLTU Pelabuhan Ratu untuk dijadikan bahan bakar cofiring
5% dengan batu bara untuk menghasilkan energi. Upaya ini menghasilkan masalah baru
karena terkadang produk sampingan limbah baglog jamur tiram PT Gaya Green Srikandi
tidak memenuhi standar kualitas pelanggan. Permasalahan rendahnya kualitas ini berpotensi
menurunkan performansi pembangkit, tidak efisiennya biaya transportasi, hingga kerusakan
pada fasilitas pembangkit.
Tujuan dari penelitian ini akan berfokus pada usulan konsep perbaikan untuk meningkatkan
kualitas produk sampingan limbah baglog jamur tiram PT Gaya Green Srikandi. Melalui
tools House of Quality (HOQ) dan analisis perbandingan berpasangan, didapatkan empat
kebutuhan pelanggan prioritas yang dipetakan ke dalam sebelas indikator Critical-To-
Quality (CTQ) yang perlu diupayakan demi mencapai tujuan objektif penelitian ini. CTQ
kemudian menjadi input bagi tiga konsep fungsi yang diseleksi dengan matriks Pugh
sehingga didapatkan delapan usulan perbaikan. Usulan perbaikan mencakup delapan proses
pretreatment limbah beserta target periode perbaikan, baik untuk jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang.