digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800









2022_TS_PP_ BANGGA_PRAMESWARA_DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-09-11 

2022_TS_PP_ BANGGA_PRAMESWARA_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-09-11 

Pulau Merak Kecil merupakan pulau tidak berpenghuni yang menjadi daya tarik wisata di kawasan perairan Kota Cilegon. Pulau Merak Kecil menyuguhkan keindahan alam dan ekosistem bawah laut, serta telah dilengkapi dengan fasilitas pariwisata sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas wisata. Namun Pulau Merak Kecil memiliki fasilitas wisata yang minim dan belum mendapat dukungan dari pemerintah setempat untuk pengelolaan dan pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rencana strategi pengembangan wisata bahari di Pulau Merak Kecil. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Data primer yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan stakeholder dan observasi lapangan, sementara data sekunder yang digunakan diperoleh dari dokumen dan publikasi resmi instansi terkait. Tahapan penelitian ini dimulai dengan menganalisis potensi Pulau Merak Kecil sebagai daya tarik wisata menggunakan skoring dan pembobotan, selanjutnya melakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal pada Pulau Merak Kecil, kemudian dilakukan analisis strategi pengembangan wisata bahari menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi Pulau Merak Kecil terdiri atas potensi fisik alam, potensi fisik buatan, dan potensi non-fisik budaya. Potensi fisik alam meliputi terumbu karang, ikan karang, pasir putih, dan hutan. Potensi fisik buatan meliputi dermaga, kapal, canoe, dan icon board. Sementara potensi non- fisik budaya meliputi keramahtamahan penduduk dan mata pencaharian masyarakat lokal. Faktor kekuatan internal yang mempengaruhi adalah pantai landai, pasir putih, ikan dan terumbu karang, serta morfologi pulau yang unik. Sedangkan kelemahannya meliputi kurangnya fasilitas pendukung wisata, regulasi bagi wisatawan, aksesibilitas menuju pulau, dan kesadaran masyarakatnya. Sementara faktor eksternal dari sisi peluang meliputi kebutuhan akan wisata semakin meningkat, lokasi yang strategis, ketertarikan investor, dan gaya hidup back to nature yang sedang trend. Sedangkan ancamannya yaitu illegal fishing, kurang perhatian dari pemerintah daerah, overcarrying capacity, kegiatan industri di sekitar pulau, dan ancaman bencana tsunami. Analisis SWOT menghasilkan rumusan strategi pengembangan yang sesuai dengan Kuadran I yaitu growth, sehingga strategi dirancang untuk mencapai pertumbuhan pariwisata.