digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Juan Salomo Rora
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Metode tradisional pemantauan kualitas air melibatkan langkah-langkah seperti pengambilan contoh, transportasi, uji laboratorium, dan analisis data yang memakan waktu dan tenaga. Keterbatasan ini memicu kebutuhan akan pendekatan pemantauan yang lebih efisien dan real-time. Beberapa penelitian menunjukkan potensi penggunaan sensor smartphone untuk mengumpulkan data atmosfer, klorofil-a, suhu, dan aktivitas seismik. Dalam konteks ini, aplikasi seluler sederhana seperti HydroColor dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data kualitas air secara crowdsourcing, yang setara dengan metode tradisional. Model empiris dihasilkan dengan menerapkan regresi berganda, menggunakan reflektansi panjang gelombang RGB sebagai variabel bebas dan data observasi WQM Horiba U-50 sebagai variabel terikat. Total 48 data parameter salinitas, suhu, dan turbiditas yang dihimpun dari tambak udang vaname di Kabupaten Subang pada minggu ke-3 Juni 2023 digunakan dalam proses pengembangan model empiris. Model empiris salinitas dengan polinomial orde 4 (Sal = 13,448 - 6,542 (KB) + 15,938 (KB)2 + 150,169 (KB)3 - 192,544 (KB)4) dengan KB adalah singkatan dari Kromatisitas Biru, terbukti menjadi yang terbaik. Namun, untuk parameter turbiditas dan suhu, belum ditemukan model empiris yang akurat. Temuan ini menunjukkan potensi penggunaan aplikasi smartphone dan model empiris dalam meningkatkan efektivitas pemantauan kualitas air.