Provinsi Bengkulu merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap bahaya gempabumi. Daerah tersebut berada di dekat jalur sesar Sumatra dan zona subduksi yang menyebabkan Bengkulu dan sekitarnya sering merasakan guncangan gempabumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sensitivitas nilai-b dan laju geser dalam pemodelan analisis bahaya seismik probabilistik (PSHA). Ada tiga mekanisme sumber gempa yang digunakan, yaitu mekanisme sumber gempa sesar, sumber gempa background dan sumber gempa subduksi (megathrust). Data gempa background yang dapat digunakan sebanyak 1.158 data yang sudah dilakukan penyaringan untuk gempa utama (mainshocks). Data tersebut dikumpulkan dari tahun 1964-2020 dengan katalog ISC-EHB dan BMKG. Data sumber gempa sesar dan subduksi (megathrust) yang digunakan berasal dari katalog gempa Nasional yang terdapat 29 segmen sesar dan tujuh segmen subduksi. USGS PSHA akan digunakan sebagai salah satu perangkat lunak untuk melalukan pemrosesan data pada penelitian ini.
Nilai-b dan laju geser yang digunakan akan mempengaruhi nilai percepatan maksimum yang dihasilkan dan perulangan gempa. Untuk mengetahui sensitivitas nilai-b digunakan tiga rentang nilai-b, yaitu 0,726; 1; dan 1,274. Hasil menunjukkan untuk semua sumber gempa dari pengolahan 3 rentang nilai-b diperoleh nilai Peak Ground Acceleration (PGA) sebesar 1,2–1,5 g. Sementara itu, laju geser juga menggunakan 3 rentang nilai, yaitu nilai laju geser (normal) yang berasal dari katalog gempa Nasional, dengan penambahan nilai laju geser (+0,5 mm/yr), dan (+1 mm/yr). Hasil laju geser tersebut diperoleh nilai PGA sebesar 1,2–1,5 g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai-b dan laju geser yang digunakan relatif sensitif terhadap nilai PGA pada wilayah yang dekat dengan sumber gempa yang ada di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.