Infeksi SARS-COV-2 yang dikenal sebagai Coronavirus-2019 (COVID-19),
pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina pada awal tahun 2020. Dalam waktu dua
bulan, COVID-19 ini telah menyebar di lebih dari 114 negara. Sampai saat ini
pembahasan mengenai topik penyebaran COVID-19 masih terus berkembang di
banyak disiplin keilmuan, termasuk matematika. Jika dilihat dari aspek mobilitas,
perpindahan manusia merupakan faktor penting dalam penyebaran COVID-19,
terutama ketika jutaan orang melakukan perjalanan menjelang Hari Raya Idul
Fitri. Dalam penelitian ini, akan dikonstruksi model matematika penyebaran
COVID-19 dalam populasi yang menggambarkan dinamika penyakit menggunakan
data di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) dan Baraya
(Bandung Raya), serta memahami pengaruh eksodus massal antar daerah terhadap
kasus aktif COVID-19 dalam perspektif matematis. Penelitian ini membangun
model SIQRD (Susceptible-Infected-Quarantined-Recovered-Death) multi-wilayah
yang mengakomodasi perpindahan langsung seseorang dari satu wilayah ke wilayah
lain. Model matematika yang dikonstruksi akan melibatkan situasi dan kondisi
mulai dari fase awal pandemi dan efek mobilitas pada situasi mudik lebaran di
tahun 2021. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengonstruksi suatu fungsi
yang dapat mencerminkan fenomena arus mudik-balik yang menjadi budaya khas
masyarakat di Indonesia. Konstruksi fungsi ini dipilih melalui pendekatan fungsi
Dawson dengan modifikasi asumsi yang bisa mencerminkan mobilitas pada saat
masa lebaran di Indonesia.