Berdasarkan Kampanye "Filling the Gap" yang diinisiasi oleh SKK MIGAS, untuk mencapai Target Produksi Nasional, SKK MIGAS mengharuskan Para Operator Minyak dan Gas di Indonesia untuk mempercepat proses sumur berproduksi, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap target produksi nasional yang terakumulasi setiap tahunnya. Sebagai salah satu operator minyak dan gas besar di Indonesia, Perusahaan PT. PETRO YELLOW STAR membutuhkan waktu rata-rata 12 minggu untuk menghasilkan 1 sumur pengembangan, mulai dari pengeboran, instalasi fasilitas permukaan, hingga pengujian sumur. Untuk menghasilkan waktu produksi yang lebih cepat, tercetus inovasi dalam pengembangan metode baru. Diskusi kelompok dilakukan untuk menghasilkan alternatif baru dengan menciptakan kriteria tentang bagaimana solusi baru ini seharusnya dan melakukan pemikiran terhadap kemungkinan-kemungkinan berdasarkan tinjauan pustaka dan pengalaman para ahli dalam bidang ini. Alternatif baru telah dikembangkan di Perusahaan PT. PETRO YELLOW STAR untuk mengurangi waktu proyek instalasi fasilitas permukaan dan dapat berkontribusi dalam mempercepat proses sumur berproduksi. Berdasarkan perbandingan dengan Metode SMART, alternatif baru yang dikembangkan terbukti menjadi pilihan terbaik dalam hal mengurangi waktu sumur berproduksi. Namun, tidak semua kondisi dapat mendukung pemilihan alternatif baru ini, dan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, dilakukan analisis sensitivitas dengan mengubah faktor bobot dalam metode SMART. Analisis sensitivitas juga dilakukan untuk membandingkan metode-metode yang tersedia dengan kondisi proyek yang berbeda, dan hasilnya menunjukkan beberapa batasan kondisi yang umumnya dihadapi akan memengaruhi hasil pemilihan.
Perpustakaan Digital ITB