Salah satu program prioritas CSR pada klaster ekonomi adalah pendapatan riil dengan mengembangkan UMKM dan unit usaha lokal. Berau Creative Container House (RKBC) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan ekonomi yang lahir dari PT Berau Coal untuk membantu keberlangsungan program pengembangan masyarakat di Kabupaten Berau di segala sektor usaha, baik binaan langsung maupun tidak langsung.
Setelah program berjalan kurang lebih tiga tahun, terlihat tanda-tanda penurunan penjualan. Selain itu, belum ada penerapan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Gejala penurunan penjualan dianalisis dengan melihat faktor eksternal dan internal yang menghasilkan root cause analysis. Secara eksternal menggunakan analisis PEST, Porter's 5 force dan Competitor analysis, sedangkan analisis internal menggunakan STP, Marketing Mix dan preferensi pelanggan. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan segmen RKBC terdapat permasalahan Cashflow yang belum terdigitalisasi/tercatat dengan baik. Brand awareness dan customer engagement yang masih perlu ditingkatkan Promosi masih belum intens (baru disebutkan di BC), Social media belum menjangkau banyak calon customer, Tempat belum strategis.
Oleh karena itu, hasil analisis memberikan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan RKBC dan digitalisasi pencatatan. Selain itu, Perluasan Kerjasama dan Peningkatan Kemitraan dengan UMKM, pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana promosi dengan aplikasi khusus untuk kalangan internal dan mitra PT Berau Coal serta Optimalisasi Penggunaan Media Sosial dan E-Commerce. Usulan relokasi pertokoan dan usulan penambahan outlet di area bandara serta Optimalisasi Aplikasi Internal Marketing Communication diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan memperluas pasar RKBC.