GNSS interferometric reflectometry (GNSS-IR) merupakan metode pengukuran tinggi
muka laut yang memanfaatkan data Signal-to-Noise Ratio (SNR) dari data pengamatan
GNSS. Metode GNSS-IR menggunakan data SNR yang berasal dari multipath atau
bidang pantul fenomena yang diamati, dalam hal ini permukaan laut. Penggunaan
GNSS-IR untuk pengamatan tinggi muka laut telah banyak diterapkan untuk analisis
pasang surut laut (pasut). Dalam penelitian ini, metode GNSS-IR akan digunakan
untuk pengamatan Sea Surface Roughness (SSR) dari hasil tinggi muka laut GNSS-IR.
Untuk dapat mengamati SSR yang bersifat dinamis, langkah pertama yang dilakukan
adalah melakukan peningkatan resolusi temporal data GNSS-IR. Cara yang dilakukan
untuk meningkatkan resolusi temporal yaitu menggunakan data frekuensi tinggi, multi
satelit, multi frekuensi, melakukan pemotongan arc, menerapkan kontrol kualitas yang
optimum. Dalam penelitian ini digunakan data dari tiga stasiun, yaitu stasiun Tehoru
(CBEM), Barus (CBRS), dan Bantahan (CTEK). Hasil yang diperoleh dari penerapan
hal tersebut terbukti dapat meningkatkan resolusi temporal yang berkorelasi hingga
>97% dengan data dari sensor pasut di tiga lokasi pengamatan. Nilai SSR diperoleh
dengan mengoreksi data tinggi muka laut menggunakan tinggi pasut astronomi dan
hasil estimasi dynamic ocean (H?R). Nilai SSR di tiga stasiun berkisar antara -1,5 hingga
1,5 m, namun terdapat variasi nilai SSR di masing-masing stasiun yang dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan. Hasil SSR dibandingkan dengan data kecepatan angin menunjukkan
korelasi yang baik yaitu 84% hingga 87% di ketiga stasiun yang digunakan.