digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wulan Nawang Sari
PUBLIC Dewi Supryati

Perusahaan harus selalu dapat meningkatkan hasil produksinya yang juga seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen untuk mempertahankan eksistensinya. PT Surabaya Wire adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi paku dan kawat. Salah satu produksi kawat terbesarnya adalah kawat bendrat atau kawat BWG 21 yang berukuran 0.8 mm. Pada bulan Februari 2022 hasil produksi BWG 21 tidak mencapai target produksi. Adanya utang produksi ini jika terjadi berkelanjutan maka kepuasan pelanggan menurun, dan perusahaan kehilangan pangsa pasar dan potensi penjualan. Peningkatan produksi dalam manufaktur dapat dilakukan dengan mencari kombinasi optimal pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi Orthogonal Array. Karena kegiatan eksperimen pada proses produksi tidak dapat dilakukan pada proses eksisting, maka eksperimen dilakukan dengan menggunakan model simulasi yang menyerupai keadaan sebenarnya. Diidentifikasi terdapat 31 faktor yang mempengaruhi proses produksi yang mencakup shift kerja masing-masing mesin tarik pada proses produksi BWG 21, shift kerja stasiun kerja penimbangan, shift kerja stasiun kerja packaging, batch size masing-masing mesin tarik, batch size stasiun kerja penimbangan, dan batch size proses oven. Kombinasi optimal faktor-faktor tersebut mendapatkan rata-rata hasil produksi BWG 21 atau bendrat meningkat sebesar 538 pack per hari. Dengan penambahan biaya produksi sebesar Rp3.901.904,47 per hari, peningkatan produksi BWG 21 atau bendrat diprediksi memberikan peningkatan potensial pendapatan sebesar Rp48.554.500 per hari.