digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rifca Soca Btarie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit kardiovaskular terutama kolesterol merupakan jenis penyakit tidak menular yang menduduki penyebab kematian tertinggi. Penurunan kadar kolesterol dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi ?-sitosterol, sebab ?-sitosterol mampu menghambat penyerapan kolesterol di usus. Biomassa alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku produksi ?-sitosterol adalah Talinum paniculatum. Hal ini didasarkan pada akar adventif T. paniculatum atau ginseng jawa yang mengandung ?-sitosterol. Meskipun begitu, kadar ?-sitosterol pada akar adventif ginseng jawa berada dalam jumlah yang relatif rendah sehingga diperlukan rekayasa lingkungan pertumbuhan berupa penggunaan sistem kultivasi hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) dan elisitasi asam salisilat guna meningkatkan kadar ?-sitosterol. Hidroponik NFT digunakan untuk meningkatkan perolehan akar dan elisitasi dilakukan guna mengakumulasi produksi senyawa ?-sitosterol. Elisitasi dilakukan selama 7 hari pada total masa kultivasi 28 hari. Di setiap periode kultivasi, asam salisilat ditambahkan dengan konsentrasi berbeda yaitu 0, 0,05, 0,1, dan 0,2 mM. Pengaruh dari perbedaan konsentrasi asam salisilat diamati melalui parameter berat kering akar, rasio taruk terhadap akar, dan kadar ?-sitosterol. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil yaitu konsentrasi optimum yang dapat meningkatkan kadar ?-sitosterol adalah 0,05 mM. Konsentrasi ini memberikan kenaikan kadar ?-sitosterol sebesar 5,6 kali menjadi 1,871 ± 0,153 mg/g. Sementara itu, jika dilihat pada parameter berat kering akar dan taruk, terjadi korelasi negatif berupa penurunan nilai berat kering akar juga taruk seiring dengan meningkatnya konsentrasi elisitor. Kemudian, berdasarkan parameter rasio taruk terhadap akar, perlakuan kontrol memberikan rasio taruk terhadap akar paling rendah dengan nilai 4,95 (w/w).