digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses pendeskripsian properti fisik dalam karakterisasi reservoir umumnya dilakukan dengan mengestimasikan dua properti fisik target utama, yaitu porositas (????) dan saturasi fluida hidrokarbon (SFL). Fawad dan Mondol memberikan pendekatan sederhana dalam membuat RPT (Rock Physics Template) sebagai pendekatan kuantitatif untuk melakukan pendeskripsian properti fisik target yang diinginkan. RPT ini dibuat secara sederhana dengan menggunakan kombinasi persamaan Wyllie’s Time Average, bulk density, dan rasio kecepatan Lee serta memiliki fleksibilitas untuk melakukan fitting RPT dalam domain AI vs ????????/???????? terhadap data dengan mengatur parameter model G (mengontrol pergeseran statis vertikal kurva) dan N (mengontrol tingkat kemiringan kurva). Terlepas dari kesederhanaan dan fleksibilitasnya, RPT ini memiliki ketidaksesuaian terhadap konsep fisika batuan, yaitu hubungan rasio kecepatan yang hanya berubah terhadap porositas, tidak adanya critical porosity sebagai end-point model RPT, dan tidak adanya alur kerja untuk mendapatkan parameter model, G dan N, yang fit terhadap data. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk memodifikasi model RPT Fawad dan Mondol yang lebih sesuai dengan konsep fisika batuan dan membuat suatu alur kerja untuk menerapkan pendekatan ini secara tepat. Hasil penelitian menunjukan model RPT Fawad dan Mondol termodifikasi yang memiliki kesesuaian dengan konsep fisika batuan, yaitu hubungan rasio kecepatan termodifikasi yang memiliki hubungan terhadap porositas dan saturasi fluida sesuai dengan konsep Gassmann, penentuan critical porosity dengan menggunakan Model Nur untuk melengkapi informasi end-point pada RPT, dan telah didapatkan alur kerja untuk mendapatkan parameter model, G dan N, yang fit terhadap data. Alur kerja ini memanfaatkan integrasi berbagai pendekatan, yaitu atribut CPEI (CurvedPseudo Elastic Impedance) untuk mengatur pola acak saturasi fluida, histogram matching untuk menyelaraskan karakter statistik model terhadap data, dan forward modelling untuk mendapatkan parameter model, G dan N, terbaik berdasarkan harga misfit terkecil. Uji coba alur kerja ini terhadap data sumur sintetik dan sumur lapangan menunjukan keandalan alur kerja yang diajukan berdasarkan parameter model, G dan N, terbaik yang didapatkan, dimana model yang dihasilkan memiliki korelasi tinggi terhadap data referensi.