Proses pendeskripsian properti fisik dalam karakterisasi reservoir umumnya
dilakukan dengan mengestimasikan dua properti fisik target utama, yaitu porositas
(????) dan saturasi fluida hidrokarbon (SFL). Fawad dan Mondol memberikan
pendekatan sederhana dalam membuat RPT (Rock Physics Template) sebagai
pendekatan kuantitatif untuk melakukan pendeskripsian properti fisik target yang
diinginkan. RPT ini dibuat secara sederhana dengan menggunakan kombinasi
persamaan Wyllie’s Time Average, bulk density, dan rasio kecepatan Lee serta
memiliki fleksibilitas untuk melakukan fitting RPT dalam domain AI vs ????????/????????
terhadap data dengan mengatur parameter model G (mengontrol pergeseran statis
vertikal kurva) dan N (mengontrol tingkat kemiringan kurva). Terlepas dari
kesederhanaan dan fleksibilitasnya, RPT ini memiliki ketidaksesuaian terhadap
konsep fisika batuan, yaitu hubungan rasio kecepatan yang hanya berubah terhadap
porositas, tidak adanya critical porosity sebagai end-point model RPT, dan tidak
adanya alur kerja untuk mendapatkan parameter model, G dan N, yang fit terhadap
data. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk memodifikasi model RPT
Fawad dan Mondol yang lebih sesuai dengan konsep fisika batuan dan membuat
suatu alur kerja untuk menerapkan pendekatan ini secara tepat. Hasil penelitian
menunjukan model RPT Fawad dan Mondol termodifikasi yang memiliki
kesesuaian dengan konsep fisika batuan, yaitu hubungan rasio kecepatan
termodifikasi yang memiliki hubungan terhadap porositas dan saturasi fluida sesuai
dengan konsep Gassmann, penentuan critical porosity dengan menggunakan Model
Nur untuk melengkapi informasi end-point pada RPT, dan telah didapatkan alur
kerja untuk mendapatkan parameter model, G dan N, yang fit terhadap data. Alur
kerja ini memanfaatkan integrasi berbagai pendekatan, yaitu atribut CPEI (CurvedPseudo Elastic Impedance) untuk mengatur pola acak saturasi fluida, histogram
matching untuk menyelaraskan karakter statistik model terhadap data, dan forward
modelling untuk mendapatkan parameter model, G dan N, terbaik berdasarkan
harga misfit terkecil. Uji coba alur kerja ini terhadap data sumur sintetik dan sumur
lapangan menunjukan keandalan alur kerja yang diajukan berdasarkan parameter
model, G dan N, terbaik yang didapatkan, dimana model yang dihasilkan memiliki
korelasi tinggi terhadap data referensi.