digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II-Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Alvin Suhendra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Banyak model teoretis yang telah diajukan untuk menjelaskan materi gelap dan energi gelap. Akan tetapi, sejauh ini belum ada bukti eksperimental yang kuat mendukung keberadaan keduanya. Model energi gelap yang paling sederhana, konstanta kosmologi ?, masih mengalami persoalan yang dikenal sebagai fine tuning problem dan cosmic coincidence problem. Oleh karena itu, dan mengingat aspek-aspek fisika yang masih belum terungkap di dalam sektor gelap ini, beberapa usulan telah diajukan, salah satunya melalui pendekatan unifikasi, termasuk di antaranya menggunakan medan skalar tunggal pada Lagrangian non-kanonik. Dalam penelitian Tugas Akhir ini, Penulis menyelidiki evolusi medan skalar, menguji kestabilannya dengan menggunakan persamaan autonomous, dan menganalisis peturbasi yang timbul akibat keberadaan medan skalar ini. Medan skalar ini terlihat berperilaku seperti cold dark matter bila suku kinetiknya jauh lebih besar daripada suku potensialnya dan seperti energi gelap bila sebaliknya. Terdapat empat titik kritis pada sistem autonomousnya, yang berkolerasi dengan alam semesta dominasi radiasi, baryon, suku kinetik, dan suku potensial. Titik kritis pada suku potensial bersifat stabil, menjadikannya sebagai titik attractor. Hal ini sesuai dengan pengamatan kosmologi yang menyatakan bahwa alam semesta saat ini mengembang dipercepat. Analisis perturbasi dilakukan untuk mengamati perturbasi materi dan pertumbuhan struktur skala besar. Laju pertumbuhan struktur mengalami peningkatan perlahan hingga z ? 2, menandakan struktur dapat tumbuh tanpa kehadiran CDM.