digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Chakila.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pabrik tahu merupakan salah satu lingkungan kerja yang memiliki bahaya panas karena adanya proses pemasakan tahu dengan dengan suhu perebusan mencapai 100?C-101?C. Bahaya panas tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan termal tetapi juga memengaruhi respon fisiologis pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iklim kerja eksisting, mengidentifikasi variabel lingkungan yang berpengaruh dan memberikan tindakan pengendalian untuk meningkatkan kenyamanan termal berdasarkan indeks Pencentage Mean Vote (PMV) dan Percentage of Predicted Dissatisfied (PPD). Penelitian dilakukan pada 4 unit pabrik tahu Dago dengan total objek penelitian sebanyak 16 orang pekerja. Tipe penelitian adalah observasional analitik secara cross-sectional. Perhitungan indeks kenyamanan termal dan respon fisiologis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak CBE dan PHSfl dan analisa statistik menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya area perebusan merupakan area yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) ISBB selama 8 jam kerja dengan suhu mencapai 29,09?C30,035?C dengan beban kerja kategori sedang dan pengaturan waktu kerja sebesar 75%-100%. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan CBE tool, seluruh pekerja mengalami ketidaknyamanan termal. Nilai Predicted Mean Vote dan Predicted Percentage of Dissatisfied untuk area perebusan sebesar 2,52-2,66 (94%-96%), area penggumpalan sebesar 1,41-1,58 (46%-55%), area pencetakan sebesar 1,52-1,59 (52%-56%) dan area pewarnaan sebesar 1,85-2,97 (69%-99%). Hasil simulasi suhu tubuh menggunakan CBE tool beserta laju keringat dan kehilangan air menggunakan PHSfl menunjukkan bahwa pekerja belum mengalami regangan panas dengan suhu di bawah 38?C. Faktor yang paling berpengaruh terhadap indeks kenyamanan termal dan indikator regangan panas secara berturut-turut adalah kecepatan angin, suhu radiasi, suhu udara dan insulasi pakaian. Modifikasi variabel kecepatan angin dengan menggunakan CBE tool terbukti mampu menurunkan indeks PMV sebesar 81%-93% dan nilai PPD sebesar 87%-94% dengan kebutuhan pada area perebusan sebesar 2,5 m/s-3,8 m/s, area pencetakan dan penggumpalan sebesar 0,5 m/s-1,7 m/s dan area pewarnaan sebesar 0,4 m/s-2,5 m/s.