digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Najmi Fathan Mubinna
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Limbah cair perikanan lele memiliki kandungan organik seperti nitrogen dan fosfor yang dapat menunjang pertumbuhan mikroalga sehingga dapat digunakan sebagai substitusi medium komersil, namun perlu dilakukan penambahan nutrisi agar dapat menghasilkan produktivitas mikroalga yang sama dengan medium komersil. Pada penelitian ini, dilakukan penambahan senyawa NaNO3 sehingga menghasilkan konsentrasi total N-Nitrat dengan variasi konsentrasi 23,33 mM, 46,67 mM, 93,33 mM, dan kontrol pada medium limbah cair perikanan lele 75% (v/v). Kultivasi dilakukan secara bertahap, yang diawali dengan kultivasi pada botol kultur 800 mL selama 14 hari, kemudian dilakukan pra-scaling up pada variasi konsentrasi N-Nitrat optimum di Vertical Tubular Reactor volume kerja 10 L, dan scaling-up di Open Raceway Pond volume kerja 38 L. Mikroalga yang digunakan pada penelitian ini adalah kultur campuran Chlorella sp. dan Spirulina sp. dengan rasio 1:1 (v/v). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan sel, produktivitas biomassa mikroalga, kadar protein, dan astaksantin. Metode yang digunakan dalam menguji kadar protein adalah metode alkaline cell disruption dan Bradford, sedangkan astaksantin diekstraksi menggunakan metode maserasi dan diukur menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa konsentrasi N-Nitrat berpengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap pertumbuhan sel ko-kultur Chlorella sp., produktivitas biomassa, laju penyerapan N-Nitrat dan P-Fosfat, dan kadar protein, sedangkan pada parameter pertumbuhan sel ko-kultur Spirulina sp. dan kadar astaksantin tidak memberikan pengaruh signifikan (p > 0,05). Kadar protein dan astaksantin tertinggi dicapai pada variasi konsentrasi 23,33 mM dengan jumlah kadar protein dan astaksantin tertinggi dengan nilainya berturut-turut adalah 33,01 ± 3,47% bk dan 1,471 ± 0,617 ?g/g bk. Pada konsentrasi tersebut, juga menghasilkan parameter pertumbuhan sel tertinggi (? dan dt berturut-turut pada ko-kultur Chlorella sp. = 0,218 ± 0,013/hari dan 76,170 ± 4,423 jam; ko-kultur Spirulina sp. 0,153 ± 0,020/hari dan 108,422 ± 13,091 jam), sedangkan produktivitas biomassa tertinggi dicapai pada variasi konsentrasi 46,67 mM (0,0133 g/L/hari). Pada parameter penyerapan N dan P, konsentrasi 93,33 mM menghasilkan laju penyerapan N-Nitrat dan P-Fosfat tertinggi. Kadar protein pada mikroalga kultur campuran Chlorella sp. dan Spirulina sp. yang dikultivasi pada scaling-up di Open Raceway Pond untuk variasi perlakuan konsentrasi optimum (23,33 mM) tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan pada kultivasi di botol kultur 800 mL (39,013 ± 1,4% berat kering).