Riset berperan sebagai tolok ukur kemajuan ekonomi suatu negara. Sayangnya, di Indonesia
jumlah periset masih tergolong rendah. Data UNESCO menyebutkan angka periset di
Indonesia tidak lebih dari 300 per satu juta penduduk, jauh dari kondisi ideal. Dukungan
lembaga riset besar seperti BRIN diperlukan untuk membantu terlaksananya regenerasi periset
di negeri ini, karena generasi muda menganggap profesi di bidang riset terlalu berat untuk
dicita-citakan. Salah satu strategi komunikasi yang bisa dimanfaatkan untuk
mengomunikasikan riset dan dekat dengan generasi muda adalah media sosial TikTok, dimana
konten riset yang selama ini dianggap berat dan serius dapat dikombinasikan dengan materi
visual yang menarik, narasi cerita yang unik melalui format game, serta menggunakan bahasa
yang populer. Survei yang dilakukan oleh Kominfo menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
pasar video game yang besar, dengan jumlah pemain game di atas 170 juta orang, dimana game
mobile merupakan sektor pendorong utama di industri ini. Dalam penelitian ini, pendekatan
yang digunakan didasarkan pada model ADDIE yaitu Analisis, Desain, Development
(Pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi. Fokus utama dari pendekatan ini adalah
merancang strategi kreatif untuk konten riset melalui media sosial BRIN agar lebih dekat
dengan generasi muda. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa perancangan game edukasi
berjudul ‘Infected Bananas!’ melalui platform TikTok BRIN merupakan salah satu pilihan
strategi yang tepat dalam mengenalkan riset kepada remaja, namun masih memerlukan
peningkatan dan perbaikan kualitas dalam aspek target sasaran dan kelayakan materi.