digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembangnya teknologi keuangan melalui robot penasehat meningkatkan penggunaan teknologi dalam bidang keuangan di berbagai kalangan, khususnya Gen Z sebagai generasi yang dikenal dekat dengan gadget, teknologi dan sosial media. Hal ini sesuai dengan data Statistik Pasar Modal Indonesia tahun 2021–2024 yang mengungkapkan adanya lonjakan signifikan investor berusia di bawah 30 tahun, yaitu Gen Z. Namun, meskipun investor muda saat ini memiliki aset total yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, keterlibatan mereka yang semakin meningkat menandakan potensi untuk memperluas basis investor di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Untuk itulah, berdasarkan tren dan fenomena yang terjadi, penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi potensi robot penasehat keuangan dari berbagai perspektif, yang menawarkan pemahaman yang komprehensif tentang robot penasehat dalam ekosistem keuangan Indonesia. Studi ini menekankan khusus pada Gen Z sebagai pelopor masa depan, serta mengungkapkan faktorfaktor mendasar yang memengaruhi penggunaan robot penasehat tersebut Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan beberapa metode, diantaranya: Pertama, eksplorasi literatur sebagai dasar studi yang menghasilkan sebuah peta jalan penelitian mengenai robo-advisor. Kedua, usulan kerangka konseptual robo penasehat keuangan dengan mengintegrasikan analisis sentimen ke dalam proses analisis pasar keuangan, yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan pada robo penasehat keuangan. Ketiga, investigasi mengenai sikap dan perilaku Gen Z terhadap investasi dan penggunaan aplikasi berbasis robo penasehat. Hasilnya menunjukkan adanya perilaku generasi muda untuk memanfaatkan alternatif investasi, serta adanya kecenderungan untuk tidak menggunakan rekomendasi dari robot penasehat, meskipun mereka setuju dengan toleransi risiko yang diberikan. Untuk itulah, pada penelitian keempat, dilakukan studi terhadap jenis pertanyaan yang sesuai untuk menentukan profil resiko, sehingga diperoleh beberapa rekomendasi pertanyaan dan disesuaikan dengan konteks yang ada di Indonesia, seperti pengetahuan produk keuangan, pengalaman investasi, toleransi risiko, dan kesehatan keuangan untuk memungkinkan penilaian profil investor yang lebih akurat. Penelitian kelima mengenai analisa antusiasme terhadap konten keuangan sebagai dasar dari penelitian keenam yaitu influencer keuangan (finfluencer). Dimana penelitian ini menggunakan analisa konten untuk mengekplorasi peran finfluencer dalam menyampaikan konten keuangan. Penemuan pada studi ini mengungkapkan bahwa tidak semua finfluencer memiliki kredibilitas maupun sertifikasi untuk memberikan edukasi keuangan di sosial media. Oleh karena itu, dimasa mendatang, penting untuk menetapkan regulasi khusus yang mengatur tentang penyebaran informasi pendidikan keuangan, agar tercipta konten yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.